MANADO KOMENTAR - Aksi kelompok mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Sulut bergerak, Selasa 12/4 mendatangi gedung DPRD Sulut, mereka ingin menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat sulut.
Saat diajak untuk berdialog, mahasiswa sempat menerima tetapi mereka ingin masuk semua ke ruang DPRD namun hal itu di ditolak oleh pimpinan dan anggota DPRD.
Sementara itu Ketua DPRD Sulut Fransiscus Andi Silangen, bersama wakil ketua Viktor J Mailangkay serta sejumlah anggota DPRD diantarahnya, Fabian Kaloh, Melky Pangemanan, Jems Tuuk, Jusra Alhabsyi, dan Mohamad Wongso bersepakat tidak menerima jika mahasiswa dengan jumlah ratusan ingin masuk semua keruang sidang, akan tetapi diberi solusi 20 orang keterwakilan mahasiswa, tetapi juga ditolak mahasiswa.
Kemudian mahasiswa yang berdemo ini terjadi ketegangan, dan mereka meneriakan yel-yel dan orasi kira-kira hampir dua jam lamanya, tetapi akhirnya dapat diajak untuk berdialog dihalaman kantor dewan.
Aksi mahasiswa yang terdiri dari sejumlah ormas mahasiswa, seperti HMI, PMII, GMNI dan GMKI dapat menyampaikan tuntutan mereka, dengan baik setelah diajak berdialog..
Disisi lain, Ketua DPRD Sulut, dr.Fransiscus Andi Silangen menuturkan kepada awak media usai menerima mahasiswa
Dalam tuntutan, ketua DPRD mengatakan latar belakang aksi mahasiswa tersebut dikarenakan terkait aspirasi situasi Bahan Bakar Minyak(BBM) seperti pertalite dan solar yang semakin langka dipasaran.
"Tuntutan ini persis sama apa yang tenga disuarakan mahasiswa dijakarta." Sebut FAS Politisi PDI.P.
Selain itu kata FAS masa pendemo mempertanyakan terkait kelangkaan minyak goreng yang ditenggarai masih kurang dan terlalu mahal dijual dipasaran, ditambahkan mahsiswa menyampaikan penolakan terhadap masa jabatan presiden tiga periode dan penundaan pemilu.
Terkait dengan aspirasi yang disampaikan mahasiswa, untuk itu kami dalam satu dan dua hari kedepan akan memperjuangkan tuntutan mahasiswa ini ke pemerintah pusat." Ungkap ketua dewan Fransiscus Andi Silangen.
*Jovan*
