Notification

×

Iklan

Iklan

KENDARI DIHANTAM BANJIR. JEMBATAN ASERA PENGHUBUNG SULTRA-SULTENG PUTUS

Senin, 10 Juni 2019 | 00:12 WIB Last Updated 2019-06-09T16:13:11Z
JEMBATAN ASERA PENGHUBUNG SULTRA-SULTENG PUTUS (foto) kmps

KENDARI KOMENTAR-Sebanyak enam kecamatan dan 28 desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir sejak sepekan terakhir.
Dilansir kompas.com, Hujan deras yang terus mengguyur kabupaten Konawe Utara membuat banjir semakin meluas. Data BPBD Konawe Utara, sebanyak 1.054 kepala keluarga dan 4.089 jiwa terpaksa  mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sebanyak 56 rumah hanyut terseret arus banjir. Selain itu, terjangan banjir bandang telah merobohkan jembatan yang menghubungkan provinsi Sultra dengan Sulawesi Tengah di Kecamatan Asera, Konawe Utara, Minggu (9/6/2019).

Peristiwa amblasnya jembatan penghubung antarprovinsi itu membuat masyarakat di Kecamatan Asera, Oheo, Landawe, Langgikima, Andowia, dan Wiwirano terisolasi Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, Djasmiddin menjelaskan, kondisi air di sungai naik drastis sampai 10 meter hingga air masuk ke badan jembatan.

Arus sungai yang menghubungkan sungai Lalindu dengan sungai Lalasolo itu pun semakin deras. Dampaknya, bangunan penyangga jembatan sepanjang 5 meter jebol.
“Yang jebol itu dari arah Oheo menuju wanggudu. Sudah tidak bisa dilewati,” ungkap Djasmiddin dikonfirmasi, Minggu siang (09/06/2019).

Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari solusi untuk membantu masyarakat di enam kecamatan tersebut. Sebab, arus air yang cukup deras membuat tim gabungan dari BPBD Konawe Utara, Basarnas Kendari, BPBD Provinsi tak dapat mengunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga.

“Bangunan peyangga antara jalan dan jembatan rubuh tadi malam, jadi sangat membahayakan. Untuk melintas, kami juga kesulitan karena ini berbicara jiwa. Keselamatan tim penanggulangan bencana dan masyarakat,” terangnya.

Sukrin, salah seorang warga Kecamatan Asera yang menjadi korban banjir merasa sedih. Pasalnya, anak dan keluarganya belum bisa dievakusi karena putusnya akses jembatan. “Hanya bisa berdoa, semoga keluargaku baik-baik saja dan dalam perlindungan Allah. Kami juga berharap pemerintah bisa memberikan solusi atas musibah ini,” ucapnya.(kmps/komentar)

×
Berita Terbaru Update