Notification

×

Iklan

Iklan

Memalukan !! Gaji Pimpinan Fantastis, Kinerja Perumda Pasar Buruk

Selasa, 30 April 2024 | 13:45 WIB Last Updated 2024-04-30T05:55:17Z
Plt. Direktur Utama Royke Tangkudung (Foto Istimewa).

BITUNG KOMENTAR, Kondisi miris penyapu sampah Perumda Pasar yang belum menerima hasil keringatnya selama dua bulan terakhir, berbanding terbalik dengan kesejahteraan pimpinan perusahaan plat merah BUMD Bentukan Pemerintahan MMHH.  


Informasi hasil penelusuran media, ternyata gaji Pimpinan Perumda yang terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi sangat fantastis


Data menyebutkan Gaji Dewan Pengawas Perumda Pasar Bitung bervariasi. Mulai dari 7 hingga 10 juta Rupiah, dan belum ditambah dengan Tunjangan kesejahteraan lainnya. 


Sementata Direksi Perumda Pasar bahkan lebih tidak wajar. Gaji Direktur Utama mencapai 20 jutaan, dan Direktur Umum serta Direktur Operasional juga mendekati angka tersebut. 


Jaminan kesejahteraan ini berbanding terbalik dengan kualitas kinerja Perumda Pasar Dilapangan..Selain persoalan Menajemen keuangan yang amburadul, juga pelayanan pasar dan situasi pasar tanpa perubahan yang signifikan. 



“ Sudah sejak lama kami mempermasalahkan gaji Pimpinan Perumda Pasar. Angka itu tidak sejalan dengan kinerja mereka. Buruk sekali !!” Pungkas Direktur Eksekutif Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Haji Harsono Muhammad S.Sos.


“ Kami sudah memberikan masukan kepada Pak Walikota, agar struktur perumda pasar dan besaran gajinya ditinjau kembali. Kalau bisa menyesuaikan seja seperti Perumda Air Dua Sudara. Hanya 1 Direksi dan Dewan Pengawas “, Tambah Harsono Muhammad. 


Sejauh informasi yang ditelusuri, sumber pendapatan selama ini hanya pada pedagang dan parkir. Perumda sebagai perusahaan Plat merah justru tidak mampu mengembangkan ide dan konsep peningkatan pendapatan, selain hanya menagih kepada pedagang. 


Terakhir Gaji penyapu pasar dan instrumen pendukung operasional Perumda terinformasi belum dibayarkan tuntas. 


Terpisah, Ketua DPC SBSI Kota Bitung Oktavianus David menilai tidak terbayarnya gaji penyapu di Pasar Winenet merupakan tindakan yang jelas telah melanggar aturan ketenagakerjaan.


"Ini bukti kinerja Perumda Pasar sangat buruk. Karena telah mempekerjakan orang, tapi tidak bayar gaji. Apalagi sudah sampai dua bulan," kata Oktavianus.


"Mereka Perusahaan Plat Merah, aneh, karena pemerintah selalu mengingatkan agar pihak swasta dapat mengikuti aturan ketenagakerjaan, apalagi menyangkut kesejahteraan pekerja. Tapi hal ini berbeda dengan perusahaan plat merah, malah tidak membayar gaji penyapu," ujar Oktavianus.


Diketahui direksi perumda Pasar beberapa kali mengalami perubahan. Hingga kini jabatan direksi masih berstatus pelaksana tugas. Mereka adalah Roy Tahgkudung, Basmi Said, dan Bril Turang. Sementata Dewan Pengawas dijabat Frangky Ladi, Recky Gosal dan Masri Kere. 


Terpisah, Plt. Dirut Perumda Pasar Royke Tangkudung ketika dikonfirmasi masalah Sampah dan Gaji Penyapu terindikasi cuci tangan. Bahkan dalam balasan konfirmasi via Whatsapp, mengaku baru akan mengecek kondisi tersebut.


" Qta Chek" Demikian pesan Singkat Roy Tangkudung.


Hingga informasi ini diberitakan, Roy Sapaan akrab Plt. Dirut Perumda Pasar belum menjelaskan hasil pengecekan dari persoalan yang kini menjadi Sorotan publik tersebut. ****


×
Berita Terbaru Update