KOMENTAR.CO.ID – AMURANG. Kabupaten Minahasa Selatan adalah daerah yang memiliki luas area Pertanian yang cukup besar dan potensial, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Dengan kerja keras dan budaya mapalus yang menjadi etos kerja telah menjadikan daerah ini maju. Berbagai komoditas pertanian dari daerah ini memiliki kualitas bagus dan bersaing di pasaran bahkan telah diexport ke berbagai negara. Sentra industri pertanian terdapat di beberapa wilayah bahkan kecamatan Modoinding salah satu sentra industri pertanian melalui Danau Moat yang ada di sana akan mulai dikembangkan sebagai destinasi Agrowisata. Tak heran jika Kabupaten baru yang berumur 13 Tahun tersebut sudah mampu Berdikari dan mengoptimalkan strata hidup masyarakatnya dengan program pertanian yang mampu mendongkrak kemajuan yang cukup bagus .
Sebagai buktinya Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu SE,Pada tahun 2014 menerima penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Satya Lencana Wira Karya di Pembukaan Penas KTNA ke -14 Malang Jawa Timur. Kepala Dinas Pertanian Ir Decky Keintjem kepada wartawan komentar co id menjelaskan, pengembangan Pertanian untuk saat ini di sesuaikan dengan Empat Program utama pertanian sperti extensifikasi adalah penambahan luasan area seperti pencetakan sawah dan optimasi lahan. Pencetakan sawah adalah lahan baru yang dibuat menjadi sawah. Dari bukan sawah di jadikan sawah, sementara optimasi lahan adalah lahan sawah yang sudah terlantar yang sudah tidak di manfaatkan . Dimanfaatkan kembali dan itu masuk dalam kategori peningkatan produksi melalui extensifikasi. Kemudian Rehabilitasi adalah yaitu mengganti tanaman-tanaman yang rusak yaitu merehab tanaman-tanaman yang sudah tua atau yang kena hama penyakit, kemudian diversifikasi adalah peragaman tanaman. “Contohnya jika di suatu lahan terdapat tanaman jagung tapi bisa kita kombinasikan dengan tanaman tomat dan kacang.
Dengan Empat program utama tersebut maka di jabarkan dalam berbagai kegiatan seperti pencetakan lahan , optimalisasi lahan, pembuatan irigasi ,pengembangan jalan pertanian, pemberian bantuan pupuk, benih dan pestisida. Untuk anggaran pertanian dari APBD sekitar Rp. 4 Milyar sudah termasuk semua operasonal dan untuk fisiknya Rp.2 Milyar. Dana Rp 4 Milyar tersebut adalah tugas pembantuan yang sudah termasuk Rp 800 juta Dana DAK dan untuk tambahan Dana APBN sekitar Rp 10 Milyar'' jelas Kepala Dinas Pertanian Minsel Ir. Decky Keintjem. Ditambahkannya dengan adanya program pertanian tersebut serta di dukung dengan dana yang cukup besar dengan harapan masyarakat dapat menunjang program tersebut dengan menciptakan swasembada pangan serta kerjasama yang baik dengan Pemerintah.
“Kabupaten Minahasa Selatan tanggal 28 Februari 2016 kini memasuki usia ke 13 Tahun telah menampakan jati dirinya sebagai daerah yang memiliki potensi pengembangan pertanian, namun dibalik itu kita harus memiliki komitmen untuk tetap melestarikan keberadaan lahan pertanian. Supaya ke depan daerah ini bisa menjadi contoh sentra pertanian di Indonesia bahkan menjadi destinasi Agrowisata dunia. Selamat Ulang Tahun Kabupaten Minahasa Selatan ke 13 Tahun. CITA WAYA ESA. “ ucap Keintjem. (REN)
Sebagai buktinya Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu SE,Pada tahun 2014 menerima penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Satya Lencana Wira Karya di Pembukaan Penas KTNA ke -14 Malang Jawa Timur. Kepala Dinas Pertanian Ir Decky Keintjem kepada wartawan komentar co id menjelaskan, pengembangan Pertanian untuk saat ini di sesuaikan dengan Empat Program utama pertanian sperti extensifikasi adalah penambahan luasan area seperti pencetakan sawah dan optimasi lahan. Pencetakan sawah adalah lahan baru yang dibuat menjadi sawah. Dari bukan sawah di jadikan sawah, sementara optimasi lahan adalah lahan sawah yang sudah terlantar yang sudah tidak di manfaatkan . Dimanfaatkan kembali dan itu masuk dalam kategori peningkatan produksi melalui extensifikasi. Kemudian Rehabilitasi adalah yaitu mengganti tanaman-tanaman yang rusak yaitu merehab tanaman-tanaman yang sudah tua atau yang kena hama penyakit, kemudian diversifikasi adalah peragaman tanaman. “Contohnya jika di suatu lahan terdapat tanaman jagung tapi bisa kita kombinasikan dengan tanaman tomat dan kacang.
Dengan Empat program utama tersebut maka di jabarkan dalam berbagai kegiatan seperti pencetakan lahan , optimalisasi lahan, pembuatan irigasi ,pengembangan jalan pertanian, pemberian bantuan pupuk, benih dan pestisida. Untuk anggaran pertanian dari APBD sekitar Rp. 4 Milyar sudah termasuk semua operasonal dan untuk fisiknya Rp.2 Milyar. Dana Rp 4 Milyar tersebut adalah tugas pembantuan yang sudah termasuk Rp 800 juta Dana DAK dan untuk tambahan Dana APBN sekitar Rp 10 Milyar'' jelas Kepala Dinas Pertanian Minsel Ir. Decky Keintjem. Ditambahkannya dengan adanya program pertanian tersebut serta di dukung dengan dana yang cukup besar dengan harapan masyarakat dapat menunjang program tersebut dengan menciptakan swasembada pangan serta kerjasama yang baik dengan Pemerintah.
“Kabupaten Minahasa Selatan tanggal 28 Februari 2016 kini memasuki usia ke 13 Tahun telah menampakan jati dirinya sebagai daerah yang memiliki potensi pengembangan pertanian, namun dibalik itu kita harus memiliki komitmen untuk tetap melestarikan keberadaan lahan pertanian. Supaya ke depan daerah ini bisa menjadi contoh sentra pertanian di Indonesia bahkan menjadi destinasi Agrowisata dunia. Selamat Ulang Tahun Kabupaten Minahasa Selatan ke 13 Tahun. CITA WAYA ESA. “ ucap Keintjem. (REN)