MANADO KOMENTAR- Ribuan pasukan Laskar Manguni Indonesia(LMI) Sulut duduki Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, senin siang 25/1.2021.
Pasukan adat Minahasa itu tak puas dengan status tersangka yang menyeret sejumlah nama antara lain adik Bupati Minahasa Utara Vonny Aneke Panambunan.
Mereka menuduh ada aktor yang lebih besar dibalik kasus pemecah ombak minut yang tengah vital tersebut.
Seperti diungkapkan aktivis Minut, Morris Tirayoh
" Bupati Minut ini Kumabal sudah beberapa kali panggilannya pada waktu lalu, tidak diindahkan panggilan kejaksaan, sementara pihak eksekutor dikejaksaan tidak jalan, namun dengan kejati yang baru maka kasus tersebut akan segera ditindaklanjuti,dan ini sudah terbukti dengan ditahannya alex panambunan yang notabenenya adik seorang bupati Minut" Ungkapnya.
Ditegaskan Tirayoh kasus yang menyeret adik Bupati Minut, Alex Panambunan kemungkinan besar ada aktor yang lain yang lebih besar.saya kira masyarakat sudah tahu.
" kami menduga bahwa kasus pemecah ombak minut ini segera terungkap." Sebutnya.
Ditempat yang sama seorang aktivis yang lain Agus ikut memastikan bahwa kasus ini diawal 2021 bulan januari sudah sangat terang benderang seperti diungkap pihak kejaksaan tinggi sulawesi utara dan jajarannya
" Kami memberi apresiasi kepada kejati yang baru dan berani membuka kasus pemecah ombak minut sebesar 8,8 milyar rupiah dan uang tersebut mengalir ke Bupati Minut Vonny Aneke Penambunan itu fakta persidangan, kemudian dalam fakta persidangan dengan jelas menyebut sejumlah nama yang sudah terbukti sebagai tersangka dan ditahan mereka itu antara lain: ibu rosa, pak steven solang, robby maukar dan terakhir pak junjunan tambunan, selain itu diharapkan Kasus ini akan segera berproses," Ungkapnya.
Selain itu sejumlah aktivis mengultimatum pihak kejaksaan untuk segera Bupati Minut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pemecah ombak.
Ikut dalam demo tersebut Tonaas Wangko LMI Hanny Pantouw, serta sejumlah pengurus ormas tersebut.
Peliput(Jo-Van)
.jpeg)
