Notification

×

Iklan

Iklan

MARTHEN WAWORUNDENG MENEPIS ORANG MANADO MALAS

Sabtu, 02 November 2019 | 20:42 WIB Last Updated 2019-11-03T07:47:56Z
Marthen Waworundeng, Ketua KADIN EROPA


SULUT KOMENTAR.  "Milenia Talk" yang digelar di Mantos oleh Gerakan Milenia Kawanua Bagi Indonesia (GEMKABI) dengan Hostnya, Mongol Stress, (2/11-2019) ternyata menarik perhatian tidak hanya kaum Milenia, tetapi juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat baik dari kalangan ASN, Pengusaha dan Pemerhati anak muda di Sulawesi Utara.

Salah satu Tokoh Masyarakat yang hadir adalah Marthen Karundeng, adalah warga Kawanua, Pengusaha Property yang sukses di Amerika Serikat selama 29 Tahun.

Marthen, rupanya sangat tergelitik hartinya dengan kondisi kaum milenial di Sulawesi Utara seperti yang terungkap dalam "Milenia Talk". Dimana ada sebahagian yang sukses menjadi anggota DPR RI, DPRD Propinsi dan Kabupaten / Kota, namun juga ada banyak yang tidak seberuntung dengan rekan yang lain.

Untuk itu, Marthen Waworundeng, secara spontan mecoba menawarkan solusi bagi kaum milenial yang memiliki kapasitas dan kemampuan untuk bekerja di LN. Pihaknya telah memiliki jaringan di Belanda, Australia,  dan Amerika. Bahkan sampai jaringan kapal pesiar mewah untuk mereka yang punya keahlian di laut. Tentu harus melalui proses in house traning di kelompok usahanya Peggy Rumambi.

Peluang ini sangat terbuka luas karena ditopang oleh satu organisasi yang didirikannya sendiri yaitu " Kawanua Internasional Klub".  Juga selaku KETUA KADIN Eropa yang mengurusi beberapa negara di Eropa.

Namun diakui Marthen Karundeng, Kandidat Calon Gubernur Sulut ini. Ada hal yang kurang baik dari karakter orang Manado, yaitu "agak sombong dan keras kepala" ( Red= sulit diatur), yang sering menghambat dalam pekerjaan mereka sehingga dikonotasikan pemalas.

Tetapi,  hal berbeda jika mereka telah berada diluar Sulut baik didaerah lain di Indonesia atau yang merantau ke Luar Negeri. Karena kenayataan, banyak yang sukses diluar sana.  Ini membuktikan orang Manado cepat beradaptasi dengan kondisi diluar daerahnya.

Ditambahkannya, salah satu yang membuat kaum milenia di Sulut kurang mampu bersaing didaerahnya sendiri, karena selama ini hidup mereka dimanja oleh kekayaan alam, hasil perkebunan dan pertanian warisan para leluhur mereka.

Pihaknya, sangat peduli dengan masa depan anak muda di Sulawesi Utara sebagai bagian dari apa yang disebut Bonus Demografi yang harus disyukuri sekaligus sebagai tantangan untuk dikelolah sebik-baiknya untuk kemajuan Sulawesi Utara, dan kemakmuran rakyat Sulut. Tutup Waworundeng dengan nada amat sangat serius.(jansen)
×
Berita Terbaru Update