Komentar.co.id Manado - Tidak seimbangnya arus kunjungan wisatawan ke Sulawesi Utara ternyata membuat sejumlah maskapai penerbangan kurang tertarik membuka penerbangan langsung khususnya dari Denpasar - Manado..
Hal tersebut diutarakan General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado Minggus E.T Gandeguai saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV yang dipimpin sekretaris komisi Fanny Legoh bersama Instansi terkait yakni Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan baru-baru ini.
Minggus mengatakan, pihak Angkasa Pura sebetulnya terus berupaya membantu pemerintah daerah melakukan berbagai terobosan untuk menunjang program pariwisata guna mendatangkan sebanyak-banyaknya turis yang berkunjung ke daerah ini.
Antara lain menurutnya dengan mencoba melakukan pendekatan ke sejumlah operator maskapai penerbangan guna membuka penerbangan langsung antar dua kota tersebut.
“ Kami (Angkasa Pura) sebenarnya selalu berupaya mendukung Kota Manado menjadi kota pariwisata, dan Bali sebagai pintu gerbang kami ingin ada direct flight. Kami coba tawarkan ke beberapa Airlines yang di jawab oleh Lion. Tapi dalam perkembangannya itu dari Manado ke Denpasar pasti penuh diatas 70 persen tapi sebaliknya dari Denpasar ke Manado jumlahnya dibawah, hampir setengahnya. Ini menjadi masalah kalau terus menerus seperti ini karena Airlines adalah bisnis bisa-bisa tutup,” terangnya.
Namun demikian baginya hal tersebut tetap menjadi perhatian serius dengan melakukan upaya lain seperti menggandeng Asosiasi Pariwisata serta berkoodinasi dengan instansi Dinas Pariwisata guna menjawab persoalan tersebut.
“ Kami hanya pintunya saja, harus ada promosi yang lebih gencar lagi. Sebab kalau belajar dari kota-kota yang menjadi destinasi pariwisata yang baru seperti Raja Ampat, itu bagaimana benar-benar promosinya dilakukan di Bali, begitupun Papua mereka berangkat promosi di Manado karena ada flight dari Manado ke Papua. Kami berharap hal tersebut dilakukan juga di daerah ini, jualan Manado tidak hanya di Manado tapi bisa saja di Jakarta, Surabaya apalagi Bali sebagai pintu gerbangnya pariwisata,” pungkasnya. (stem)