Notification

×

Iklan

Iklan

Memprihatinkan! Pencemaran Lingkungan Oleh PT. MNS dan PT. AMR, Noldy Lamalo Terima Curahan Hati Warga Madidir Bitung

Minggu, 26 Agustus 2018 | 06:57 WIB Last Updated 2018-08-25T22:57:32Z
Komentar.co.id Bitung – Keresahan masyarakat Kota Bitung khususnya yang bermukim di Kelurahan Paceda, Madidir Unet dan sekitarnya kembali mengeluhkan Keberadaan dua perusahaan yakni PT. Multi Nabati Sulawesi (MNS) dan PT. PT Agro Makmur Raya (AMR)  yang diduga melakukan pencemaran  lingkungan sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat.

Keluhan warga disampaikan langsung kepada Anggota DPRD Sulut Noldy Lamalo saat melaksanakan kegiatan masa reses II 2018 Sabtu (25/8-2018) di Kecamatan Madidir.

Salah seorang warga yang mewakili  masyarakat  Kelurahan Paceda Richard Leohang mengungkapkan masyarakat sudah berulang kali  menyampaikan keluhan tersebut kepada kedua perusahaan tersebut. Pihak  DPRD Kota Bitung bahkan sudah turun langsung, namun sampai saat ini pihak perusahaan tidak pernah menggubris.

“ Terakhir kami sudah melakukan pertemuan pada Juli 2017 dengan perusahaan MNS. Mereka menjanjikan untuk penggunaan batubara sebagai bahan bakar sampai bulan desember 2017 tahun lalu. Namun kenyataannya sudah bulan Agustus 2018 abu-abu sisa pembakaran batubara masih beterbangan di udara bahkan sudah masuk ke rumah-rumah penduduk dan volumenya sangat banyak.” keluhnya.

Ditambahkannya akibat dampak yang diakibatkan polusi yang keluar dari cerobong asap pabrik milik PT.MNS banyak warga sekitar terganggu kesehatannya bahkan sudah beberapa masyarakat yang meninggal dengan keluhan penyakit Ispa akibat polusi yang sudah berlangsung sekitar 4 tahun tersebut.

Dirinya menduga pihak perusahaan sengaja menggunakan bahan bakar batubara dengan biaya murah, namun disisi lain hal tersebut menimbulkan resiko terhadap kesehatan penduduk yang bermukim di sekitar pabrik.

Disisi lain  keberadaan PT. Agro Makmur Raya (AMR) juga dikeluhkan masyarakat dimana limbah yang menimbulkan bau menyengat serta serangga kumbang Wawung (Logong) yang menyebar di pemukiman sangat mengganggu kenyamanan warga. 

“ Dampak dari gigitanbinatangini mengakibatkan gatal-gatal pada kulit manusia. Kami butuh solusi untuk diperjuangkan oleh Bapak Noldy Lamalo sebagai perwakilan kami di DPRD Sulut agar masalah ini bisa dituntaskan.  Masalah ini sangat serius menyangkut kesehatan kami masyarakat Maidir dan kami  tidak mau kompromi, “ terang Richard.

Menanggapi keluhan warga, Noldy Lamalo yang merupakan wakil ketua Komisi II DPRD Sulut dengan tegas berjanji akan  memperjuangkan masalah tersebut di DPRD Sulut.

“ Apa yang dikeluhkan masyarakat Madidir menjadi perhatian serius karena menyangkut kesehatan. Hal ini akan  dibahas  melalui lintas komisi di DPRD dengan memanggil kedua perusahaan tersebut bersama instansi terkait dan masyarakat yang terkena dampak akibat polusi dari kedua pabrik ini.  Saya berharap masyarakat secepatnya menyurat kepada kami (DPRD) untuk pelaksanaan agenda pertemuan nanti. “  tegas Politisi Hanura ini.

Selain itu dalam kegiatan reses yang dihadiri sekitar 200- an masyarakat, Lamalo banyak menampung aspirasi masyarakat sekaligus sosialisasi bagi masyarakat nelayan terkait moratorium Menteri Perikanan dan Kelautan tentang perijinan perikanan tangkap termasuk bantuan pemerintah bagi kelompok-kelompok nelayan di Kota Bitung.(stem) 

  
×
Berita Terbaru Update