Komentar.co.id Manado- Walikota Manado diwakili
Asisten Pemerintahan dan Kesra Mikler Lakat SH,MH Selasa (31/7-2018) membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) yang berlangsung di Swissbel Hotel sekaligus
secara resmi melakukan pencanangan imunisasi Campak dan Rubela yang dilaksanakan serentak I Agustus 2018.
Kegiatan yang mengambil tema “Manado Cerdas dalam mewujudkan
Universal Health Coverage (UHC) melalui percepatan eliminasi tuberkolosis, penurunan
stunting dan peningkatan cakupan serta mutu imunisasi” ini merupakan forum komunikasi sekaligus
sharing pengalaman antara pemerintah Kota Manado serta seluruh stakeholder yang
melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan.
Dalam sambutan mewakili Walikota Manado, Asisten
Pemerintahan dan Kesra Mikler Lakat
SH,MH didampingi Kadis Kesehatan Kota Manado dr. Robby Mottoh memberi apresiasi pelaksanaan kegiatan yang menjadi salah satu
program prioritas Pemerintah Kota Manado dibawah kepemimpinan Walikota Dr. Ir.
Godbless Sofcar Vicky Lumentut, S.H, M.Si, D.E.A. dan Wakil Walikota Mor
Dominus Bastiaan S.E. dalam menunjang visi
KotaManado Cerdas 2021 terutama dalam hal peningkatan pembangunan kesehatan.
“ Kegiatan Rakerkesda 2018 oleh Dinas Kesehatan ini diharapkan bisa mendapatkan output untuk
pembangunan maupun layanan di bidang kesehatan. Hal ini mengingat Kota Manado
termasuk tingkat pertumbuhan penduduk cukup pesat dimana sesuai data E-KTP pada
bulan April telah mencapai 533.000 jiwa yang memerlukan layanan kesehatan yang baik. Disamping itu Kota
Manado merupakan ibukota Propinsi Sulawesi Utara tentunya menjadi barometer seluruh Kabupaten/Kota yang
ada di daerah ini. “ terang Lakat.
Sementara itu Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Manado Moudy
Tumumomor,SE, Aj. Ak sekaligus ketua panitia pelaksana mengungkapkan, tujuan
dilaksanakan Rakerkesda 2018 dalam rangka
percepatan pelaksanaan pembanguna kesehatan guna mewujudkan masyarakat kota Manado yang
sehat mandiri, dan berkeadilan.
Disamping itu menurut Tumumomor, dalam Rakerkesda ini beberapa
permasalahan kesehatan diantaranya penyakit TBC menjadi pembahasan bersama dimana menurutnya sesuai data WHO
penderita TBC di Indonesia menempati posisi kedua dengan beban TBC tertinggi di
dunia.
“ Tren Kasus TBC di Indonesia tidak pernah menurun masih
banyak kasus yang belum terjangkau dan
terdeteksi.” terangnya.
Disisi lain tak kalah penting yang menjadi pembahasan
bersama yakni masalah yang menjadi isu Nasional bahkan menjadi perhatian khusus Presiden
Jokowidodo dalam Rakerkenas tahun 2017 terkait
stunting (bertubuh pendek) dengan
penyebab utama adalah gizi buruk serta masalah
imunisasi dimana kejadian luar biasa difteri dan campak yang baru-baru ini
terjadi membuat pemerintah kembali menganalisa
terkait cakupan imunisasi yang
selama ini dilakukan terutama mutu atau vaksin yang ada serta kekuatan surveillance
di berbagai daerah.
“ Oleh karena itu kegiatan ini sangat penting
dilaksanakan agar bisa mendapatkan rumusan yang jelas dalam menentukan arah kebijakan serta permasalahan
yang ada dan nantinya akan dirumuskan
melalui program kerja di Dinas Kesehatan Kota Manado dalam hal pembangunan kesehatan kedepan, “
pungkas Tumumomor.
Dalam kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota
Manado Mikler Lakat SH,MH bersama Kadis kesehatan dr. Robby Mottoh diberi kesempatan melakukan pemberian vaksin imunisasi bagi sejumlah anak usia sekolah TK, SD dan SMP. (stem)