Dalam rapat evaluasi bersama yang dipimpin wakil gubernur Drs Steven O E Kandouw yang dihadiri satgas pariwisata Sulut dan para kepala dinas pariwisata kabupaten/kota, Kamis (8/9), terungkap sejumlah kendala di lapangan yang menjadi keluhan para turis saat melakukan perjalanan wisata di kota Manado, Bitung, Tomohon dan kabupaten Minahasa Utara. Mulai dari pelayanan restaurant yang lama dan pelayanan kurang ramah, brosur berbahasa mandarin yang kurang, kurangnya penanda lokasi wisata menggunakan bahasa mandarin, kurangnya souvenir bertuliskan bahasa mandarin, minimnya penerangan pantai malalayang saat malam hari, minimnya lokasi hiburan malam, kemacetan, minimnya atraksi budaya, kurangnya lokasi foto yang menandakan kota Manado sampai pada sopir taksi yang memasang tarif seenaknya.
Menanggapi berbagai kendala tersebut Kandouw menghimbau kepada Pemerintah Kabupaten dan kota untuk lebih serius dan segera bergerak cepat memperbaiki semua kekurangan dilapangan, karena semua keuntungan dari kunjungan wisman ini diperuntukan kepada Kabupaten/Kota, Pemprov Sulut sudah berupaya semaksimal mungkin dalam mendatangkan turis, hingga presiden RI Jokowi memberi apresiasi terhadap gebrakan Gubernur dan wagub dengan menyatakan Sulut menjadi destinasi wisata asia pasifik unggulan, pungkasnya. (ven)
