Notification

×

Iklan

Iklan

GHAGANA, BANTAH MENGUMPULKAN DD UNTUK PROGRAM WiFi MASUK DESA

Kamis, 02 Januari 2020 | 12:48 WIB Last Updated 2020-01-04T15:29:37Z


TAHUNA KOMENTAR. Mengahiri Tahun 2019 berhembus kabar dugaan penyelewengan Dana Desa dilingkup Badan Pemerintahan Masyarakat Desa Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Menurut sumber terpercaya yang namanya disimpan Redaksi media ini, menjelaskan bahwa;  patut diduga telah terjadi penyalahgunaan jabatan oleh oknum Kepala BPMD Kabupaten Kepulauan Sangihe terkait pengadaan fasilitas/perangkat WiFi di setiap desa.

Lanjut sumber, Pemdes Kabupaten Kepulauan Sangihe meminta anggaran pengadaan WiFi untuk masing-masing desa sebesar Rp. 60 juta /Desa. Di Kabupaten Kepulauan Sangihe sesuai data ada 145 Desa.

Kadis PMD, Jeffry Ghagana dala penjelasannya melalui WA, membenarkan ada anggaran Rp. 60 Juta yang disiapkan masing-masing desa / kampung untuk pengadaan fasilitas WiFi.

Namun, belanja modal tersebut tergantung kesepakatan di Desa/Kampung karena mereka yg berhak mengatur pembelanjaan lewat APBDes.  Dinas PMD tidak punya kewenangan untuk mengatur apa yg akan dibelanjakan oleh Desa/Kampung karena KPA Dana Desa adalah Kepala Desa bukan Kadis, dan Anggaran tersebut ada di Rekening Kas Desa. Sesuai informasi yang diperoleh tidak semua desa / kampung ikut dalam pengadaan WiFi, nanti jumlah pastinya setelah pemeriksaan Inpektorat. Kata Jeffry.

Pengadaan WiFi ini ditegaskan Jeffry, bukan program yang tertata di DPMD, kegiatan tsb ada di masing-masing Desa / Kampung,  dan Dinas tidak bisa campur tangan atau intervensi. Kalau mereka tanya ke Dinas tentang boleh atau tidak, maka itu sesuai kebutuhan dan jika teranggarkan pada APBDes tidak apa-apa.

Apalagi Saat ini semua kegiatan Monitoring, Evaluasi, pelaporan Dana Desa hampir seluruhnya sudah berbasis aplikasi yg membutuhkan Internet sedangkan sebagian Besar wilayah Sangihe belum terjangkau Internet yg Memadai. Jelas Ghagana.

Ditambahkannya, " Internet tersebut di gunakan sampai saat ini karena kebetulan saya melaksanakan Bimtek peningkatan kapasitas Perangkat Desa dan melihat langsung manfaatnya, Internet tersebut berbasis Satelit Telkom bukan BTS. Kalau pake BTS berarti gak usah pasang Internet, beli saja kartu As atau Simpati yang sangat sering mengalami gangguan. Internet Desa karena berbasis Satelit hampir tidak pernah ada gangguan."
 (Jansen)
×
Berita Terbaru Update