Notification

×

Iklan

Iklan

PENGELOLAAN UDARA UNTUK PERTAHANAN DAN PEREKONOMIAN NASIONAL

Kamis, 19 September 2019 | 15:28 WIB Last Updated 2019-09-22T01:29:52Z


MANADO KOMENTAR.  Mengutip ungkapan Bapak Proklamator RI "Kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak Nasional karana kekuatan Nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modren (Ir. Soekarno)" menjadi motivasi dalam seminar Nasional Kedirgantaraan dalam rangka  kegiatan Pelangi Nusantara Manado  Tahun 2019.

Tampil menjadi Keynot speaker Aspotdirga Kasau Marsda TNI Nazir Syah M.Sc, yang menyoroti pelanggaran udara dari tahun ke tahun terus mengalami.peningkatan ; Tahun 2017 - 17 pelanggaran, Tahun 2018 - 163, Tahun 2019 (pertengahan) - 217 pelanggaran.

Penyebab peningkatan pelanggaran udara terjadi, karena selama pelanggaran udara dikategorikan hanya sebagai bentuk pelanggaran administratif saja. Sebagai contoh ; penggunaan pesawat tanpa awak yaitu Dron, yang bisa berdampak pada pertahanan Negara.

Selain kepentingan pertahanan Negara, ruang udara memiliki posisi strategis dalam pembanguna Ekonomi Negara, untuk mempersingkat dan mempercepat jaringan komunikasi dan akses ekonomi melalui penerbangan sipil.

Pemateri lainnya adalah; Prof. DR. Atip Latipulhayat dari The Indonesian Center of Air and Space Law, Universitas Pajajaran. Dengan Topik, Pengelolaan Wilayah Udara Untuk Kepentingan Nasional.

Kemudian, Direktur Tekind Kemenhan RI, Laksamana Pertama TNI Suryanto, Kebijakan dan Strategi dalam pengelolaan potensi sumber daya nasional untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan Negara.

Tampil juga mantan KASAU, Marsekal (Purn.) Chappy Hakim, seorang yang sangat produktif dalam menulis buku dengan hasil karya 102 judul buku telah realisnya.  Chappy Hakim, lebih menyoroti bagai mana peran strategis kekuatan serangan udara dalam menghancurkan pertahanan lawan.

Dicontohkan;  1 Desember 1941, Pearl Harbor dibombardir, 9 Agustus 1945- Bom Nuklir di Naga saki dan Hirosima kemudian Serangan 11 September dikenal Tragei 911 juga menurutnya disebut Scond Pearl Harbor.  Bahkan di.Indonesia ada peristiwa Aru dan Bawean.

Seminar Nasional ini diikuti jajaran Kemenhan, TNI AU, Rektor Perguruan Tinggi di Sulut, Instansi Pemerintah Propinsi Sulut, Ketua DPRD se Sulut dan mahasiswa yang dipustakan di GKICC Kairagi Manado (19/9-2019), dalam rangka "Pelangi Nusantara"  Tahun 2019 di Manado. (jansen)
×
Berita Terbaru Update