Komentar.co.id Manado - Memasuki musim penghujan di bulan Desember resiko terjadinya tanah longsor dan banjir sangat rentan terjadi terutama beberapa fasilitas infrastruktur ruas jalan Propinsi di Sulut
Hal tersebut mendapat perhatian khusus wakil ketua komisi III DPRD Sulut H. Amir Liputo, SH terutama arus kendaraan bermotor jelang mudik perayaan hari raya Natal bagi umat Kristiani perlu diantisipasi melalui instansi terkait.
Liputo berharap Dinas PUPR melakukan pemetaan lokasi-lokasi tertentu yang bisa beresiko terjadi longsor maupun banjir untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terutama bagi pengguna jalan.
“ Patut diwaspadai cuaca saat ini sangat rentan terjadi tanah longsor di ruas-ruas jalan tertentu khususnya jalan propinsi yang ada di Sulut. Hal ini juga mengingat di bulan Desember masyarakat pengguna kendaraan bermotor yang akan mudik baik dari kota Manado ke daerahnya masing-masing maupun sebaliknya sangat padat sehingga perlu adanya kesiap siagaan Dinas PUPR terutama menyiapkan personil di lapangan guna mengantisipasi hal tersebut, “ ujar Liputo Selasa (11/12-2018)
Namun demikian Politisi PKS ini yakin Dinas PUPR dibawah kepemimpinan Ir. Steve Keppel telah melakukan koordinasi bersama intansi terkait lainnya guna melakukan antisipasi demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.
“ Saya yakin pak Kadis sudah tahu apa-apa yang harus dilakukan untuk kelancaran arus mudik jelang hari raya Natal, tentu dengan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya seperti Dinas Perhubungan maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Saya berharap saudara-saudara kita yang akan merayakan Natal khususnya para pengguna jalan bisa melaksanakan aktifitasnya di bulan Desember ini dengan aman dan lancar, “ harap Liputo.
Disisi lain Liputo juga menghimbau masyarakat yang tinggal di lereng perbukitan agar tidak lagi menempati area yang beresiko terjadinya longsor.
“ Kalau boleh saya menghimbau bagi masyarakat yang tinggal di lereng-lereng perbukitan dan pinggiran sungai untuk pindah sementara. Ini sangat beresiko bagi mereka dan jangan lagi membangun rumah di daerah-daerah berbahaya yang bisa mengancam keselamatan warga,” tutupnya. (stem)