Komentar.co.id Manado -Merosotnya harga kopra yang cukup tajam membuat petani kelapa di Sulut kelimpungan. Hal tersebut menyebabkan ongkos produksi dengan pendapatan menjadi tidak seimbang.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Perkebunan Sulut Refly Ngantung saat dikonfirmasi usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPRD Sulut Selas (27/3-2017) mengungkapkan, dirinya memahami keluhan para petani kelapa yang ada di daerah ini yang merasakan dampak langsung turunnya harga salah satu komoditi andalan Sulawesi Utara.
“ Turunnya harga jual kopra bukan karena adanya permainan harga, namun hal ini disebabkan stok di tingkat pabrikan melimpah dan ini memang mengikuti harga pasar dunia. Pemerintah dalam hal ini tidak bisa mengintervensi harga pasaran yang ada. “ terangnya.
Meski demikian dirinya memberikan solusi bagi petani bilamana terjadi penurunanan harga jual kopra yang sewaktu-waktu berubah hingga membuat pasaran kopra menjadi tidak stabil.
“ Untuk antisipasi alangkah baiknya petani juga dapat memanfaatkan lahan perkebunan kelapa untuk ditanami tanaman yang menghasilkan seperti jagung, cabe, bawang maupun tanaman produktif lainnya. “ terangnya sambil menambahkan, pihaknya siap membantu dengan menyalurkan bantuan bibit gratis untuk dimanfaatkan petani. (stem)