Komentar.co.id Manado - Masalah infrastruktur ternyata masih menjadi hal dominan disuarakan masyarakat kepada para wakil rakyat yang duduk di DPRD Sulut.
Hal tersebut diutarakan legislator Sulut Boy Tumiwa saat menemui konstituennya di Desa Tatapaan dan Desa Liandok Minsel baru-baru ini. dalam kegiatan masa reses II tahun 2017.
Kepada wartawan di Gedung DPRD Sulut Jumat (23/9-2017) ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Sulut ini mengungkapkan, masyarakat banyak berharap perhatian pemerintah tehadap berbagai infrastruktur seperti drainase, jalan, jembatan, bahkan pembangunan tanggul penahan ombak.di desa Tatapaan serta usulan pembuatan irigasi di desa Liandok.
“ Umumnya masalah infrastruktur seperti drainase. Irigasi, jalan jembatan dan tanggul penahan ombak menjadi hal yang paling dominan disuarakan masyarakat. Untuk masyarakat Tatapaan mereka berharap pemerintah dapat membangun tanggul penahan ombak, “ ungkap Legislator Dapil Minsel-Mitra kepada wartawan pekan lalu.
Menurut mantan Ketua DPRD Minsel ini, dari berbagai aspirasi masyarakat yang disampaikan kepadanya, tentunya ada beberapa usulan menjadi skala prioritas yang nantinya akan diperjuangkan dalam APBD 2018.
“ Dari sekian usulan masyarakat tentu ada skala prioritas yang akan diusulan APBD 2018, contohnya tanggul penahan ombak, karena apabila terjadi ombak besar masyarakat pesisir di Amurang sampai Tumpaan harus menyingkir karena hantaman air laut meluap sampai ke pemukiman mereka. Termasuk aspirasi masyarakat Liandok yang berharap pembangunan irigasi untuk mengairi lahan persawahan petani yang cukup luas kurang lebih 100 hektar, hal ini sejalan dengan program Pemprov Sulut yang sementara melakukan program pencetakan sawah baru. Namun demikian hal ini akan dikoordinasikan dengan instansi terkait apakah daerah tersebut memenuhi syarat untuk dibangun irigasi., “ pungkas politisi PDIP ini. (stem