Komentar.co.id Manado - Walikota Manado DR GS Vicky Lumentut
SH.M.Si meyakini, bahwa pelancuran Alkitab berbahasa Maando akan tercatat dalam
sejarah di Propinsi Sulawesi Utara khususnya kota Manado.
“Kota Manado mencatat sejarah baru, dengan meluncurkan Alkitab
berbahasa Manado khusus untuk perjanjian Baru,”kata Walikota Jumat (04/08
2017), bertempat di jemaat GMIM Kinamang Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget .
Ibadah peluncuran Alkitab Bahasa Manado tersebut dipimpin Ketua Badan Pekerja
Majelis Sinode (BPMS) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pdt DR HWB
Sumakul MTh.Walikota Manado sekaligus Ketua Umum Panitia Pelaksana DR Ir GS
Vicky Lumentut SH MSi DEA mengatakan, dengan diluncurkannya Alkitab Perjanjian
Baru dalam Bahasa Manado ini, semakin memperkaya budaya masyarakat lokal.
Disamping itu, GMIM dan Kota Manado akan menjadi pelaku sejarah.
“Hari ini, di gereja GMIM Kinamang ini, akan tercatat dalam
sejarah bahwa Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Manado telah ada. Dan kita
semua akan pula disebut sebagai pelaku-pelaku sejarah. Karena itu, peluncuran
Alkitab ini merupakan momentum yang sangat strategis untuk kita yang ada di
Manado,” ujar Walikota GSVL. Menurutnya, proses penerbitan Alkitab berbahasa
Manado itu memerlukan waktu 15 tahun. Serta melibatkan berbagai pihak, termasuk
penterjemah dan konsultan dari luar negeri.
“Untuk menterjemahkan Alkitab kedalam bahasa daerah khususnya
bahasa Manado memerlukan waktu yang sangat lama. Untuk Alkitab Perjanjian Baru
dalam bahasa Manado ini, butuh waktu 15 tahun sebelum diluncurkan saat ini.
Karena, tidaklah mudah untuk menerbitkan Alkitab seperti ini, harus melalui
kajian, penelitian dan proses yang panjang,” tandas salah seorang personil
Majelis Pertimbangan Sinode (MPS) GMIM tersebut.
Olehnya sebagai ketua umum Panitia Pelaksana yang juga pemimpin di Kota Manado, Walikota
GSVL mengusulkan untuk membangun monumen peluncuran Alkitab Bahasa Manado di
sekitar gereja GMIM Kinamang. “Saya mengusulkan, apalagi Kota Manado telah
menjadi salah satu daerah tujuan wisata, kalau disetujui BPMS GMIM kita bangun
monumen disini. Supaya, wisatawan yang datang ke Manado boleh menikmati
sekaligus mengabadikan peristiwa bersejarah ini,” tandas Walikota GSVL, seraya
berharap kedepan akan diterbitkan Alkitab Perjanjian Lama berbahasa Manado.
Sementara, Ketua BPMS GMIM Pdt DR HWB Sumakul MTh yang memimpin
ibadah menyatakan, Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Manado adalah sesuatu
yang baru di Manado, sehingga membutuhkan koreksi. Meski demikian,
penterjemahan Alkitab dalam bahasa Manado ini memudahkan orang Manado untuk
berkomunikasi memahami bahasa daerahnya sendiri.
Dikatakan, GMIM sebagai wadah organisasi gereja hanya
memfasilitasi saja, sedangkan untuk pemanfaatan Alkitab berbahasa Manado ini,
bisa digunakan oleh seluruh umat Kristen di Sulawesi Utara. “Mudah-mudahan
Alkitab ini, membawa berkat bagi kita di tanah Minahasa dan Sulawesi Utara yang
kita cintai bersama,” tukasnya.
Penerbitan Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Manado merupakan
kerjasama GMIM, Lembaga Alkitab Indonesia dan Wyceliffe Bible Translators Inc
sebuah lembaga donor internasional yang memberi bantuan untuk penterjemahan
Alkitab.
Acara yang berlangsung sederhana namun sarat makna itu, diisi
dengan pementasan seni teatrikal, tarian budaya, solo serta diwarnai dengan
prosesi penyerahan Alkitab oleh Walikota GSVL kepada Ketua BPMS GMIM. Tampak
hadir, sejumlah tamu dari denominasi gereja, kalangan pemerhati dan perwakilan
gereja baik di Indonesia maupun dunia, pimpinan LAI dan lembaga donor
internasional.(stem)