Notification

×

Iklan

Iklan

Wow.., "Tercium Aroma" Merusak Reputasi Sulut

Minggu, 14 Mei 2017 | 21:58 WIB Last Updated 2017-05-14T13:58:12Z
Komentar.co.id - Aksi massa yang dilakukan akhir -akhir ini dinilai bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin menghancurkan reputasi dan citra Sulut di mata nasional bahkan internasional.

"Sah-sah saja masyarakat ingin menyampaikan aspirasi, tapi harus diingat ini bisa dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin menghancurkan reputasi daerah kita," nilai Pengamat Pemerintahan DR Welly Areros.

Menurutnya perhatian pemerintah pusat terhadap Sulut bisa dikatakan istimewa. "Saat ini Sulut seperti diistimewakan pemerintah pusat, dengan berbagai proyek strategis nasional serta kegiatan level nasional bahkan internasional yang digelar di daerah kita," tambah Areros.

Dirinya mengungkapkan, ketokohan Gubernur Olly Dondokambey memberikan kemudahan atas berbagai upaya dan terobosan yang melibatkan pemerintah pusat untuk membangun daerah ini.

"Seperti Bandara Samrat yang kini telah bebas visa untuk turis asing yang berkunjung. Pak Presiden Jokowi melibatkan Sulut pada kerjasama negara kunjungan 20 juta turis Cina hingga 2020 nanti, serta Pelabuhan Bitung akan dijadikan IHP (International Hubport,red) yang ditandai dengan dibukanya rute Kapal Ro-Ro Bitung-Davao, jelas membuat iri pihak-pihak di daerah lain yang tak ingin Sulut menjadi pusat perekonomian baru di Indonesia Timur," ungkapnya.

Ditambahkan Areros, berbagai kegiatan nasional dan internasional yang sukses digelar telah menunjukan Sulut sebagai tuan rumah yang baik. Contohnya Natal Nasional lalu yang seharusnya dilaksanakan di daerah lain, tapi dipindahkan ke daerah kita, jelas membuat pihak-pihak tertentu semakin iri dan ingin merusak reputasi daerah kita," bebernya lagi.

Dirinya berharap upaya merusak citra Sulawesi Utara harus diwaspadai. Kenyamanan dan rasa damai wajib kita jaga bersama-sama. "Untuk itu kita masyarakat Sulut mewaspadai adanya upaya-upaya yang ingin merusak citra Sulut, kita harus bersama-sama menjaga kedamaian dan kenyamanan," tutupnya.

Penilaian yang sama juga diungkapkan pengamat politik dan pemerintahanTaufik Tumbelaka. Dikatakan jebolan Universitas Gajah Mada ini, sektor pariwisata di Sulut saat ini terus bergairah dan terus mendongkrak perekonomian Sulut. Ini didukung oleh situasi yang aman serta keramahan warga nyiur melambai.

"Perekonomian Sulut semakin baik dengan terus bergairah sektor pariwisata, dan kegiatan-kegiatan nasional hingga internasional punya efek langsung pada masyarakat kita, jadi keramahan warga Sulut harus tetap yang nomor satu," pungkasnya. (ven)


×
Berita Terbaru Update