Komentar.co.id Pineleng - Kerinduan masyarakat Desa Warembungan untuk menyampaikan aspirasinnya yang perlu mendapat perhatian pemerintah terjawab, saat anggota DPRD Sulut Lucia Taroreh ST turun ditengah-tengah masyarakat dalam rangka kegiatan masa reses I tahun 2017, Senin (8/5-2017).
Kegiatan reses legislator Dapil Minahasa-Tomohon yang dilaksanakan bersama ratusan warga ini turut dirangkaikan dengan pemeriksaan mata maupun pembagian kacamata gratis ini mendapat sambutan yang luar biasa masyarakat Desa warembungan
Taroreh yang didampingi Camat Pineleng Arthur Palilingan serta Hukum Tua Warembungan Frida Tangkumahat mendengarkan aspirasi yang disuarakan masyarakat Desa dengan penduduk kurang lebih 1000 kepala keluarga ini , diantaranya infrastruktur jalan terutama jalan masuk desa Warembungan yang sering mengalami kerusakan meski berulang kali dilakukan perbaikan.
Pemerintah juga diharapkan dapat memperhatikan keberadaaan masyarakat kurang mampu yang membutuhkan bantuan pemerintah melalui dinas terkait, khususnya masyarakat miskin.
“Kami berharap pemerintah dapat memperhatikan keluarga kurang mampu yang ada di desa Warembungan terlebih mereka yang memiliki anak usia sekolah, karena sampai saat ini program
bantuan bagi siswa miskin di desa ini tidak maksimal, masih banyak anak-anak yang terancam putus sekolah. “ ungkap Max Tene warga setempat.
Masalah lainnya yang mendesak mendapat penanganan pemerintah yakni masalah perambahan hutan di sekitar mata air yang merupakan hutan lindung yang justru menurut warga sudah tidak dilindungi lagi. Warga berharap ada tindakan tegas dari aparat pemerintah khususnya bagi oknum-oknum yang melakukan perusakan lingkungan.
Terkait bantuan sarana-prasarana olahraga, masyarakat berharap adanya perhatian pemerintah di desa tersebut khususnya pembuatan lapangan sepak bola, Karena Desa warembungan telah memiliki aset tanah untuk digunakan sebagai lapangan sepak bola yang memenuhi syarat.
Namun yang menjadi kendala, masyarakat masih membutuhkan anggaran untuk perbaikan fasilitas tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Sementara itu terkait masalah mutu pendidikan, masyarakat berharap pemerintah dapat membantu sarana prasarana penunjang sekolah, seperti pengadaan alat-alat komputer serta perpustakaan.
Di bidang kesehatan keluhan tentang pelayanan Rumah Sakit yang dinilai sangat berbelit-belit dikeluhkan warga khususnya pengguna BPJS. Warga berharap prosedur yang diterapkan selama ini dipermudah agar masyarakat bias merasakan manfaatnya.
“ Kami mohon juga sarana pusat kesehatan desa dapat dimanfaatkan dengan maksimal, karena selama ini hanya seminggu sekali ada pelayanan kesehatan dari Bidan Desa, bahkan pelayanan dokter sudah tidak ada sama sekali yang datang memberikan pelayanan kesehatan , “ keluh Jein Waworundeng ibu rumah tangga.
Disisi lain tokoh masyarakat setempat Ferry Taroreh menegaskan kembali pentingnya perlindungan kawasan hutan di daerah tersebut yang memiliki aset maupun potensi alam yang sangat langka di dalamnya.
“ Khusus kawasan hutan Pasung yakni yang ada di utara Gunung Lokon, telah dicanangkan sebagai kawasan hutan lindung sejak Gubernur Worang Karena disana terdapat tanaman langka yang tidak dimiliki Negara lain seperti Eropa, Australia maupun benua lainnya, hanya ada di Sulawesi Utara. Begitupun hewan langka yakni Tarsius, ada dalam kawasan hutan tersebut. Ini adalah aset yang harus dilindungi dan dilestarikan, “ terangnya.
Menanggapi aspirasi yang disampaikan warga, srikandi PDI.Perjuangan ini berjanji akan memperjuangkan hal tersebut ke DPRD Sulut melalui komisi yang membidangi masalah-masalah yang dihadapi warga untuk disampaikan kepada pemerintah Propinsi Sulut.
“ Selain itu melalui reses ini saya juga ingin melihat hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan, apa kekurangannya, apakah sudah benar dilaksanakan di lapangan, untuk sama-sama diperbaiki., “ tutupnya. (stem)