Notification

×

Iklan

Iklan

Jadi Bulan bulan di Facebook, PDAM Bitung Ajak Waratawan dan LSM Coffee Morning

Kamis, 25 Maret 2021 | 15:20 WIB Last Updated 2021-03-25T07:20:13Z

 


BITUNG KOMENTAR-Menangkal isu miring di media sosial facebook, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Duasudara Kota Bitung mengelar diskusi terbuka di Coffee Morning di salah satu cafe diwilayah Kecamatan Maesa. Rabu (24/03/2021) pukul 9:00 Wita.


Kegiatan dihadiri Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemerhati PDAM serta wartawan biro Kota Bitung.


Direktur Utama (Dirut) PDAM Duasudara Kota Bitung, Raymond Luntungan sebelum menyampaikan garis besar perkembangan atas kinerja PDAM di beberapa tahun terakhir, dirinya menyampaikan ungkapan terima kasih atas atensi dan kerjasamanya dalam memenuhi undangan di kegiatan tersebut.


“Terima kasih atas waktunya kepada rekan-rekan yang telah menyenangkan diri untuk hadir dalam kegiatan coffee morning ataupun sharing kinerja PDAM selama di beberapa tahun ini,” ungkap Reymond.


Dirinya melanjutkan, sebelumnya oleh manajemen PDAM Duasudara Kota Bitung, sudah menjadwalkan kegiatan seperti ini disetiap tiga bulan.


Sesuai dengan jadwalnya giat ini direncanakan akan digelar di awal tahun 2021 yang sebelumnya di tahun 2020 namun dikarenakan dengan pandemi sehingga baru bisa dilaksanakan saat ini, dan dilaksanakan di tempat terbuka sesuai dengan petunjuk penerapan kebiasaan baru sesuai dengan protokol kesehatan covid-19.


“Kegiatan ini sesuai dengan jadwal dari manajemen akan di laksanakan setiap tiga bulan sekali, namun oleh karna situasinya sehingga baru saat ini bisa dilaksanakan. Dengan harapannya dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat menangkal persoalan – persoalan terkait dengan pelaksanaan teknis pekerjaan dari manajemen PDAM,” ujarnya.


Lanjut Reymond, “Hal lain tujuan dari pelaksanaan ini, sebagai upaya dari PDAM dalam sosialisasi terkait dengan program dan perencanaan serta pelaksanaan PDAM selama ini dan kedepannya,” ujarnya kembali.


Dirinya pun berharap kira pelaksanaan pekerjaan instalasi pipa yang baru dapat terselesaikan sesuai dengan jadwalnya sehingga masyarakat Kota Bitung akan semakin cepat menikmati pelayanan air bersih.


“Semoga saja jika tidak berhalangan masyarakat Kota Bitung akan menikmati pelayanan air bersih dengan normal dan maksimal tak lebih dari tahun ini (tahun 2021). Namun dalam bulan yang berjalan saat ini kami akan memaksimalkan pelayanan keluhan masyarakat walaupun dengan keterbatasan kami,” tandasnya.


Di sesi diskusi dan tanya jawab, ada hal yang menarik, oleh salah satu peserta undangan sempat menanyakan terkait persoalan mata aerujang yang merupakan salah satu titik dan lokasi pemanfaatan pendistribusian pelayanan air bagi masyarakat.


Dalam pertanyaan yang dilontarkan oleh Ronald Mokalu terkait dengan konektivitas pelaksanaan pekerjaan proyek tol manado-bitung yang melintasi wilayah mata aerujang apakah berpengaruh pada pelaksanaan pekerjaan teknis dari PDAM terkait dengan debit air.


“Sesuai dengan data dilapangan saat ini belum ada penurunan debit air jika dibandingkan pada beberapa tahun sebelumnya saat kita dilanda kemarau yang berkepanjangan,” beber Reymond.


Namun dalam pelaksanaan ini, bukan berarti tidak berdampak! Menurut Dirut PDAM ini, di setiap titik resapan mata air wilayahnya sangat besar.


“Saya berharap diwilayah utara dari titik mata aerujang untuk tidak ada pembangunan permukiman lagi atau pelaksanaan aktivitas dari pertambangan pasir galian C. Karna ini akan secara otomatis akan berdampak pada debit air di mata aerujang,” tandasnya.


Di beberapa waktu yang lalu yang sempat ramai diperbincangkan oleh warga net, terkait dengan gangguan pelayanan air diwilayah Girian dan sekitarnya disebabkan oleh koordinasi yang tak sempat jalan dengan pihak pelaksana pekerjaan proyek tol yang berada di dekat titik mata aerujang.


“Ya pada beberapa waktu lalu, sempat terjadi insiden dari pelaksanaan pekerjaan proyek namun hal tersebut sudah dibenahi dan diharapkan tidak akan terjadi kembali.


Kembali disampaikan Dirut PDAM Duasudara Kota Bitung, alasan pihaknya tak selama ini diam dan bahkan tak ada reaksi terkait dengan riuhnya protes dari berbagai elemen masyarakat bahkan ormas serta aliansi terkait dengan keberadaan dan keselamatan mata aerujang.


“Di saat penyampaian draf teknis dan desain pekerjaan proyek diwilayah tersebut. Secara teknis dan perhitungan kami dari pihak PDAM masuk dalam wilayah dan zona dari titik resapan air. Karna sesuai dengan teknis pekerjaannya tidak menggunakan tiang pancang dan kalau pekerjaan tersebut desainnya menggunakan tiang pancang secara terbuka kami akan menolak akan keberadaan proyek tersebut diwilayah mata aerujang,” tandas Reymond.


Serah menambahkan, “Karena kontur ataupun struktur tanah dan bebatuan di mata aerujang sangat rentan dengan adanya getaran. Hal ini penting untuk di diskusikan kembali bersama dengan pemerhati lingkungan guna untuk keselamatan mata aerujang untuk kehidupan masyarakat banyak,” pungkasnya

×
Berita Terbaru Update