Notification

×

Iklan

Iklan

YANNY R TUUK: PENTINGNYA KOMITMEN FOKUS KONVERGENSI STUNTING.

Kamis, 12 Desember 2019 | 07:13 WIB Last Updated 2019-12-11T23:13:52Z
BOLMONG, KOMENTAR.CO.ID—  Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow terus melakukan intervensi untuk penurunan stunting di Kabupaten Bolmong. Hal itu dibuktikan oleh Dinas Kesehatan yang memprogramkan kegiatan Rembug Bersama dengan para pimpinan OPD di Bolmong, Camat, Sangadi, Kepala Puskesmas sasaran Stunting yang dikemas dalam Rapat Penyusunan Regulasi Stunting di Bolmong.

 Wakil Bupati Bolmong, Yanny Ronny Tuuk yang hadir memberikan sambutan pada acara tersebut, Rabu (11/12) di Hotel Sutan Raja Kotamobagu mengatakan bahwa issu Stunting sudah sangat viral sampai tingkat nasional.

“Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Melihat kondisi ini maka kita semua harus berkomitmen  untuk melakukan intervensi dalam penurunan stunting ini,” kata Tuuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bolmong, dr. Sahara Albugis mengatakan, "Pada Tahun 2019,  Kabupaten Bolmong  ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai fokus konvergensi stunting yaitu  ada sedikitnya 16 kasus stunting,” bebernya.

Dia menyatakan, penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. “Stunting berdampak pada perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal dan beresiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa, bahkan stunting berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Domestiuk Bruto (PDRB) setiap tahunnya,” jelas Albugis.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulut dr. Irma Lolong selaku narasumber  mengatakan stunting merupakan program prioritas nasional.

 “Intervensi penurunan stunting terintegrasi dilaksanakan melalui 8 (delapan) aksi yaitu Analisis situasi program penurunan stunting, penyusunan rencana kegiatan, rembug stunting, Peraturan Bupati tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data pengukuran dan publikasi data serta reviu kinerja tahunan,” tuturnya.

Selain dr. Irma Lolong, dihadiri juga dari  BAPPEDA Provinsi Sulut yang diwakili oleh ibu Yenny Palit selaku Kasubdit Pendidikan Kesehatan Masyarakat, Anak dan Budaya.

Sekedar diketahui, kegiatan ini  dilaksanakan dari tanggal 10 s/d 12 Desember 2019. Dengan peserta berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam tim konvergensi stunting, kepala puskesmas, camat dan sejumlah sangadi yang merupakan lokus stunting di Kabupaten Bolmong. (Val).

×
Berita Terbaru Update