Komentar.co.id Ranoyapo – Kondisi ruas jalan Propinsi penghubung antar dua kabupaten yakni Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara tepatnya berada di ruas jalan menuju desa Mopolo, saat ini kondisinya mulai menghawatirkan warga yang sehari-hari melintasi jalan tersebut.
Pasalnya akses jalan yang menghubungkan beberapa desa ini terancam putus diakibatkan turunnya hujan beberapa bulan belakangan ini yang mengikis tanah di pinggiran jalan tersebut.
Akibat kikisan tanah, kondisi aspal jalan terlihat menggantung dan bila terus dibiarkan seperti itu masyarakat di lima desa yakni Mopolo Raya, Mopolo Esa , Powalutan, Beringin dan desa Kalait terancam terisolir karena tidak memiliki jalan alternativ lainnya.
Hukum Tua Desa Mopolo Raya Derni Tampemawa mengharapkan pemerintah Propinsi maupun Kabupaten agar dapat melihat kondisi jalan tersebut karena semakin hari jalan semakin menyempit oleh kikisan tanah.
“Masyarakat disini khawatir apabila dibiarkan terlalu lama kondisinya seperti itu, akses keluar masuk bisa terutup, apalagi saat ini sedang musim hujan. “. ucap Tampemawa .
Lanjut sosok yang dicintai masyarakat Desa Mopolo Raya ini, jalan tersebut merupakan akses strategis bagi masyarakat yang bermukim di lima desa dalam melakukan aktifitasnya termasuk memasarkan hasil pertanian mereka.
“ Kami berharap secepatnya pemerintah melalui dinas terkait untuk melihat keberadaan jalan yang ada di desa kami, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama . Sebab disamping terancam longsor, jalan tersebut sangat rawan terjadinya kecelakaan, apa terlebih di malam hari.” harap Kuntua Derni sapaan akrabnya. (stem)