Notification

×

Iklan

Iklan

OLLY : KEBIJAKAN PEMBAGUNAN SULUT DIAKUI PADA PENINGKATAN IKLIM INVESTASI

Kamis, 02 Juni 2016 | 23:57 WIB Last Updated 2016-06-03T04:09:25Z

KOMENTAR.CO.ID - Keberadaan infrastruktur penujang seperti Bandara Internasional Sam Ratulangi dan pelabuhan HUP PORT Bitung serta infrastruktur dasar lainnya turut menunjang keunggulan daerah, terlebih dengan telah ditetapkannya KEK Bitung, dengan berbagai keunggulan kompleksnya di masa mendatang. Hal ini disampaikan gubernur provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey saat membuka pertemuan bisnis dan kunjungan kerja dalam rangka promosi peningkatan penetrasi pasar produk unggulan sulut ke kawasan Eropa Timur dan Tengah. Di Hotel Aston Manado, Kamis (02/06). 

Dirinya mengakui kebijakan pembangunan daerah saat ini memang diarahkan pada peningkatan iklim investasi dan perdagangan serta produktifitas UMKM. "Penetapan KEK Bitung membuka ladang baru bagi para pelaku ekomomi untuk berinvestasi dan memicu pengembangan bisnis mulai dari level pengusaha besar sampai pada pengusaha kecil dan mikro yang menopang ekonomi rumah tangga rakyat banyak", ucapnya. Menurutnya pertumbuhan perekonomian pada triwulan I  Tahun 2016 sebesar 5,96 persen. Sedangkan untuk capaian kinerja ekspor sulut tumbuh dengan volume sebesar 360.727.197,34 (Kg), dengan nilai mencapai 219.146.904,12 (USD), angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,13 persen di bading triwulan 1 Tahun 2015 lalu, terangnya. 

Lanjut dikatakannya, sejak tahun 2015 ada 31 jenis komoditi yang telah di ekspor ke 64  negara. Komoditi utama ekspor sulut antara lain Minyak Kelapa Kasar, Minyak Goreng Kelapa, Tepung Kelapa, Bungkil, Kopra, Karbon Aktif, Ikan Beku, Ikan Kaleng, Ikan Kayu, Pala dan Cengkih, Kayu Manis serta Rumah Panggung dengan negara tujuan ekspor ke kawasan eropa tengah dan timur; komoditi Biji Pala dan Bunga Lala (Rusia), komoditi Tepung Kelapa dengan negara tujuan Rusia, Slovenia, Polandia, Republik Ceko, Kroasia, Latvia, Ukrania dan Armenia, jelasnya. 

Mantan anggota DPR RI ini menyebutkan, bulan Maret 2016 komoditi Lemak dan Minyak Hewan/Nabati masih tetap merupakan komoditi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap total nilai eskpor sulut yakni sebesar 58,60 persen atau senilai US$ 47,66 juta. Secara kumulatif sepanjang Tahun 2016 hingga bulan Maret ini komoditi Lemak dan Minyak Hewan/Nabati juga masih tetap merupakan kontributor terbesar yang memberi andil 66,28 persen terhadap total nilai ekspor sulut, dengan nilai sebesar US$ 163,15 juta, sedangkan negara tujuan ekspor terbesar sulut bulan Maret 2016 adalah Singapura dengan nilai US$ 14,43 juta atau 17,74 persen dari total nilai ekspor, di susul Brasil dengan nilai US$ 13,69 juta atau 16,83 persen dari total nilai ekspor. 

"Secara kumulatif dari bulan Januari hingga Maret 2016 Negara tujuan ekspor terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai mencapai US$ 53,45 juta, di susul Belanda dan Singapura dengan nilai ekspor masing-masing sebesar US$ 45,35 juta dan US$ 31,65 juta, tandas orang nomor satu di Sulut ini. (ven)



×
Berita Terbaru Update