TOMOHON KOMENTAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Kota Tomohon, melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak, kembali menggelar kegiatan sosialisasi dengan tema "Pencegahan Kekerasan terhadap Anak". Acara yang dilaksanakan di SD Inpres Kakaskasen Dua bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah dan menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Jumat (07/06)
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tomohon, dr. Olga Karinda, M.Kes, menyampaikan pentingnya peran semua pihak dalam upaya menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dalam sambutannya, dr. Olga menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan perhatian dan tindakan serius dari seluruh lapisan masyarakat.
“Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi perempuan dan anak-anak kita. Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat lebih memahami dampak buruk dari kekerasan dan dapat mengambil langkah konkret untuk mencegahnya,” ujar dr. Olga Karinda.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan tokoh-tokoh setempat yang peduli terhadap isu kekerasan. Materi sosialisasi meliputi pengenalan berbagai bentuk kekerasan, cara mengenali tanda-tanda kekerasan, serta langkah-langkah yang dapat diambil jika menemukan kasus kekerasan.
Selain itu, para peserta juga diberikan informasi mengenai layanan-layanan yang tersedia untuk korban kekerasan, termasuk bantuan hukum dan psikologis yang dapat diakses melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tomohon.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kota Tomohon semakin peka dan responsif terhadap isu kekerasan, serta lebih aktif dalam melaporkan dan membantu korban kekerasan. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi guna mewujudkan Kota Tomohon yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak.
