BITUNG KOMENTAR - Ditengah kinerja kepolisian yang mampu mengendalikan situasi terkait bentrok dua kelompok, sejumlah masukan disampaikan berbagai pihak dalam upaya menghindarkan kejadian yang sama dikemudian hari.
Setelah sejumlah Tokoh Ormas menyampaikan kritikannya kepada kinerja Kepolisian, kali ini masukan datang dari praktisi Hukum asal kota Bitung, yang juga dikenal sebagai tokoh pemuda masyarakat Adv. Michael R. Jacobus S.H.,M.H.
Menurut Jacobus, Kejadian sabtu kemarin murni bentrokan antar kelompok yang terjadi secara spontanitas dilapangan. Hal itu disebabkan karena fase pencegahan dinilai Lalai diantisipasi kepolisian.
“ Kalu torang belajar dari aspek pemberantasan tindak pidana, selalu ada 3 fase penting. Yakni, Pencegahan, Penindakan dan Pemulihan. Saya menilai sebagai praktisi hukum, Kejadian sabtu itu, lebih dominan kelalaian polisi...!!”, Kata Jacobus Kepada media Senin, (27/11/03).
Menurut Jacobus dalam konteks Pidana, sebagai Penegak Hukum yang paling prioritas untuk dilakukan sebenarnya adalah fase pencegahan.
“ Bentrok kemarin itu seharusnya bisa dicegah, jika polisi tanggap dalam membaca situasi. Terlepas dari kelompok mana yg disetujui atau tidak aksinya oleh polisi, namun yang jika melihat ada masa yang kontra idealisme, harusnya dicegah perjumpaan fisiknya. Itu Wajib !! “, Tambah Jacobus.
Jacobus menilai, seandainya masa ormas adat sudah "dicut" alurnya balik lewat SMABit, pasti tdk ada kejadian kemarin. Menurutnya, ini sebenarnya sangat mudah dianalisa dari awal.
Meski demikian, Jacobus yang juga dikenal sebagai tokoh pemuda lintas agama kota Bitung, memberikan apresiasi kepada Kepolisian atas proses penegakan hukum, pasca bentrokan.
Dia menegaskan hal ini penting, agar masyarakat bisa diberikan kepastian hukum, apalagi kejadian itu mendatangkan korban jiwa dan Luka dimasing pihak.
Pada kesempatan yang sama, Jacobus juga mengharapkan seluruh komponen masyarakat terutama para pemuda kota Bitung, untuk bijak bermedsos, seperti yang disampaikan Kapolda Sulut Irjen Pol. Drs Setya Budianto S.H.,M.H dalam konferensi pers sebelumnya. ***