Notification

×

Iklan

Iklan

Harga Cabe Rawit Bitung Semakin Pedas Ditengah Kemarau, Dinas Perdagangan Wacanakan Pasar Murah

Sabtu, 21 Oktober 2023 | 16:01 WIB Last Updated 2023-10-21T08:01:14Z

 

Pedagang Barito Dipasar Winenet Bitung


BITUNG KOMENTAR - Musim Kemarau yang panjang hingga pertengahan Oktober 2023, mendorong harga cabe Rawit (Rica) dipasar lokal kota Bitung merangkak naik. 


Pedagang mengaku musim Kemarau mengakibatkan pasokan berkurang, hingga harga terdongkrak naik. 


“ Pengakuan pedagang pasokan sedikit berkurang, dan harga mulai terdongkrak naik menuju level 70 ribu /Kg”,, Jelas Tamrin Bandu Ketua Komisariat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indoensia - APPSI Pasar Winenet (21/10/2023).


Tamrin menjelaskan, Organisasi mengontrol/mengecek harga  ditingkat pedagang dan penyebabnya. Dia menegaskan Sejatinya, patokan harga jual sebenarnya bervariasi, tergantung langganan pemasok yang pedagang jadikan mitra mereka, baik lokal maupun antar pulau.


Pemasok lokal  berasal dari seputar kota Bitung, misalnya Lembeh, Girian, karondoran, winenet hingga dari Minahasa Utara atau Minahasa. 


Sementara dari Luar propinsi dan antar pulau, dipasok dari Gorontalo, Kendari, Palu, dan bahkan dari Pulau Jawa. 


Pedagang menjual juga bervariasi. Ada cabe Rawit dilepas dengan harga 60 rb/Kg, 70 rb/kg hingga 80 rb/kg. Bahkan masih ada ditemukan diharga 55rb/kg. Menurutnya, Harga jual juga tergantung kualitas bahan yang dipasarkan.


Meski mulai naik, namun Dia mengakui peningkatan harga dan pasokan bahan Barito ditingkat lokal masih bisa mengimbangi kebutuhan pengunjung Pasar rakyat. 


“ Kenaikkan harga bervariasi tergantung langganan pemasok. Jadi fluktuasinya masih normal. Yang jelas pasokan lokal masih mencukupi kebutuhan pasar, meski dalam kapasitas kecil”, Jelas Tamrin yang juga pedagang pasar Winenet.


Dia mengakui, publik diharapkan tidak terlalu mengkhawatirkan akan harga rica (Cabe rawit) yang  melejit karena dipengaruhi musim Kemarau panjang. Sebab, masuknya rica atau cabe merah dari daerah lain, seperti Gorontalo, Kendari, Palu, dan bahkan dari Pulau Jawa, bisa memberikan perimbangan. Menurutnya, fluktuasi ini lumrah, mekanisme pasar ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan jelang akhir tahun..


“ Sejujurnya, Tidak semuanya dipengaruhi cuaca. Karena memang setiap jelang akhir tahun harga berfluktuasi. Contoh saja tahun lalu pada periode sama, harga bisa capai 100 ribu/ kg. Semoga hal yang sama tidak terjadi tahun ini” Pungkas Tamrin berharap.


APPSI lanjut Tamrin, mendorong pemerintah bisa mengintervensi juga harga cabe rawit, yang selalu akan melejit ketika menjelang akhir tahun, dipasar rakyat.  Bisa dikontrol, karena sebenarnya diduga ada pemasok besar yang memainkan peranan kuat, hingga harga terdongkrak.


Sementara itu, Kepala dinas Perdagangan Kota Bitung Jhonly Tamaka menanggapi harga cabe Rawit yang mulai naik, mengatakan, bahwa jika situasi harga tidak terkendali, maka pemerintah akan menggunakan mekanisme pasar murah kembali, untuk meredam gejolak pasar. 


“ torang rencana mo beking pasar murah “, Singkat Penjelasan Tamaka lewat Pesan Whatsapp. 


Pada bagian lain, harga Barito selain cabe Rawit dipasar lokal Bitung relatif normal. Dipasar Winenet, terpantau Pada 21 Oktober 2022, Tomat merah lokal  1kg 4.000, sementara Bawang merah 1kg 30.000, dan Bawang putih 1kg 45.000, sedangkan Cabe merah 1kg 60.000****


×
Berita Terbaru Update