BITUNG KOMENTAR - Ratusan kios pedagang dipasar Kanopi kawasan pusat kota Bitung, ludes dilalap sijago merah, sabtu, (09/09/03).
Informasi yang berhasil dihimpun (Komentar-Red) mengungkap dari 116 lapak dan kios, sekitar 100 kios hangus terbakar, dan 68 pedagang dipastikan kehilangan tempat usahanya.
Selain itu Api juga menyebar ke wilayah relokasi pedagang eks pasar cita. dilokasi relokasi tersebut, kebakaran melanda 59 kios dari 102 kios pedagang yang direlokasi sejak tahun 2022 lalu. Akibatnya, 22 pedagang relokasi terdampak kehilangan tempat usaha.
Hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Namun menurut informasi sejumlah warga, Api bermula dari salah satu kios dan lapak kanopi sekitar pukul 02.00 dini hari, lalu merembet ke berbagai tempat. Situasi malam tanpa penghuni mengakibatkan kebakaran terlambat di Antisipasi. Pedagang mengaku telah menghubungi kantor pemadam kebakaran, namun kehadiran kendaraan dinas didatangkan, setelah sejumlah pedagang datang ke kantor pemadam pemda secara langsung.
Pemerintah lewat dinas pemadam kebakaran sendiri mengerahkan 2 unit kendaraan pemadam untuk melawan si jago merah, hingga pagi hari. Besarnya penyebaran api, dan bahan plastik serta dagangan pedagang yang mudah terbakar, mengakibatkan pemadam kebakaran kesulitan dilapangan.
Akibat kebakaran ini, diperkirakan milyaran rupiah kerugian dialami oleh pedagang Kanopi dan Relokasi pusat kota. Pasalnya, kios-kios yang terbakar sebagian besar jualan produk konveksi, accesoris, alat elektronik, dan usaha jasa penjahit dengan masin-mesin yang lumayan berharga.
Menghadapi Situasi tersebut, Pemerintah Dan Forkopimda Bitung, diinformasikan telah menggelar rapat terbatas, untuk membahas penanganan pasca bencana. Rapat dipimpin Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri MM, yang juga hadir dilapangan sejak pagi hari, memantau kegiatan pemadaman api dikawasan kanopi.
Menurut Informasi sumber internal pemerintah, pertemuan menghasilkan sejumlah langkah strategis. Diantaranya, pemerintah membantah adanya kebakaran yang disengaja, dalam kaitannya relokasi pedagang karena kawasan tersebut akan dibuatkan ruang terbuka hijau. Pemerintah masih menurut sumber, membantah informasi tersebut dan menilainya sebagai Hoax.
Selain itu, pemerintah menurut informasi, berencana merelokasi pedagang ke kawasan pasar Pateten, yang hingga kini tidak difungsikan maksimal. Hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu memblokade kawasan pasar kanopi, dan memasang police line dalam upaya menyelidiki penyebab kebakaran. Rencananya pekan depan, relokasi akan dilakukan ke pasar Pateten, menyusul pembersihan pasar yang akan dilakukan semua stakeholder.
Pemerintah juga menurut informasi dalam pertemuan tersebut akan mendorong bantuan kepada pedagang. Diantaranya bantuan dalam skema pengendalian inflasi daerah, juga rencana persiapan proposal untuk bantuan sosial 3 juta per pedagang yang disiapkan oleh kecamatan. Selain itu pedagang juga akan mendapatkan bantuan dari dinas sosial sebesar 5 juta rupiah dalam bentu barang.
Seluruh komponen Forkopimda diinformasikan akan mendukung sepenuhnya langkah dari pemerintah kota. Kabarnya, dalam konteks penanganan jangka pendek, kegiatan pembersihan akan didukung aparat Kodim 1310 Bitung, termasuk kegiatan relokasi pedagang ke pasar pateten.
Selain itu, informasi juga menyebutkan bahwa pembersihan tempat relokasi di Pasar Rakyat Pateten akan dilakukan oleh Perumda pasar, Dinas Damkar, Satpol PP dan BPBD . Sementata diwilayah Kanopi, Pembersihan dilakukan oleh Warga sekitar, Pala, RT, Satgas, dikoordinir oleh lurah dan Camat Maesa, dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup. ******
