Notification

×

Iklan

Iklan

Pengucapan Syukur di Minahasa: Tradisi Berbunga-Bunga untuk Bersyukur

Minggu, 10 September 2023 | 11:05 WIB Last Updated 2023-09-10T03:05:19Z


TOMOHON KOMENTAR - Masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara, Indonesia, merayakan tradisi khas mereka yang penuh warna dan semangat, yaitu Pengucapan Syukur. Minggu (10/9/2023)


Tradisi ini merupakan bagian integral dari budaya Minahasa dan melibatkan seluruh komunitas dalam ekspresi rasa syukur mereka atas panen yang melimpah, kesejahteraan, dan keselamatan.


Pengucapan Syukur di Minahasa biasanya diadakan pada bulan September, saat panen raya padi dan jagung, yang merupakan sumber utama mata pencaharian masyarakat di daerah ini.


Acara ini merupakan momen penting yang memungkinkan masyarakat Minahasa untuk bersatu dalam doa, nyanyian, tarian, dan perayaan yang meriah.



Ritual Utama Pengucapan Syukur dimulai dengan ibadah di gereja setempat, yang dihadiri oleh semua anggota masyarakat.


Selama ibadah ini, mereka mengenakan pakaian adat yang indah, yang terbuat dari kain tradisional yang dihiasi dengan motif alam, seperti bunga dan daun.


Setelah ibadah, masyarakat berkumpul di lapangan terbuka atau area yang telah disiapkan untuk perayaan. Di sini, mereka menghiasi tempat tersebut dengan berbagai macam bunga segar, daun, dan tanaman hijau yang indah.


Tumpukan bunga dan dekorasi alami lainnya menciptakan lanskap yang menakjubkan yang mencerminkan kekayaan alam Minahasa.


Tarian dan Musik Tradisional Acara Pengucapan Syukur tidak lengkap tanpa tarian dan musik tradisional. Para penari memakai pakaian adat yang sama dengan jamaah gereja dan menampilkan tarian-tarian khas Minahasa yang menawan.


Musik disediakan oleh kelompok musik tradisional yang menggunakan instrumen-instrumen tradisional seperti kolintang (alat musik perkusi) dan gong.


Pesta Makan Bersama merupakan salah satu momen puncak dari Pengucapan Syukur. Masyarakat Minahasa menyiapkan hidangan-hidangan lezat yang terdiri dari makanan tradisional seperti tinutuan (sayuran berkuah), paniki (kelelawar), rica-rica (hidangan pedas), serta ikan dan daging panggang.


Semua orang, tanpa pandang usia, berkumpul di sekitar meja makan untuk menikmati hidangan bersama dalam semangat kebersamaan.


Pengucapan Syukur di Minahasa juga menjadi momen untuk merayakan keselamatan dan kedamaian yang telah dinikmati sepanjang tahun.


Masyarakat Minahasa mengucapkan terima kasih atas perlindungan dan keberkahan yang diberikan dan berdoa untuk kelanjutan kebahagiaan dan kesejahteraan di masa depan.


Pengucapan Syukur di Minahasa bukan hanya perayaan budaya yang indah, tetapi juga merupakan pengingat bagi masyarakat tentang pentingnya bersyukur atas segala hal yang dimiliki.


Acara ini memperkuat ikatan antara anggota masyarakat dan mempromosikan nilai-nilai seperti solidaritas, kerjasama, dan rasa syukur.


Tradisi Pengucapan Syukur di Minahasa adalah salah satu contoh yang menginspirasi tentang bagaimana suatu komunitas dapat memelihara dan merayakan warisan budayanya sambil menghargai alam dan menjaga kebersamaan.


Acara ini tidak hanya menyatukan masyarakat Minahasa, tetapi juga menjadi daya tarik budaya bagi wisatawan yang ingin mengalami keindahan dan kehangatan tradisi Minahasa.

×
Berita Terbaru Update