Mereka menolak beroperasinya perkebunan kelapa sawit.
Mereka berjumlah puluhan menyambangi Kantor Gubernur Sulawesi Utara Rabu (14/08/2019).
"Ini torang pe makanan, bukan sawit (padi ini makanan kita, bukan sawit)," ujarnya salahsatu warga sembari menyodorkan padi dan kelapa di genggamannya.
Dulunya sebelum perusahaan sawit masuk ia mengusahakan lahan di lahan Hak Guna Usaha Perkebunan Kelapa.
Otomatis setelah perusahaan masuk menanam sawit, lahan untuk menghidupi keluarga hilang, berganti berhektare tanaman sawit.
"Kami saja mau masuk dimintai KTP.
"Memangnya torang teroris.
Ia mengaku masuk ke lahan HGU dapat izin dari Bupati Bolmong sejak 2011
"Kami tidak masuk sembarangan, ada surat, " kata dia.
Demo di terima langsung oleh Kasat Pol PP Sulut Evans Steven Liow.Meski Sempat terjadi perdebatan alot antara pendemo dengab Kasat Pol PP Sulut,namun pada akhirnya bisa dapat jalan keluarnya.
Kasat Pol PP Sulut Evans Steven Liow mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan Petani Lolak.Pihaknya akan menutup seluruh kegiatan Perusahaan PT.ASI dan akan memberi Rekomendasi Kepada Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow untuk mencabut Ijin perusahaan PT.ASI tersebut.
Sebelum demo berakhir Kasat Pol PP Sulut Evans Steven Liow menandatangani Surat Perjanjian antara Pihak Pemerintah Sulut dan Petani Lolak,ia berjanji akan turun lansung bersama Petani Lolak pada tanggal 22 Agustus 2019 dan akan menutup kegiatan PT.ASIH .(val)
.jpeg)
