Notification

×

Iklan

Iklan

Prihatin !! Pedagang Disabilitas Minta Tolong Walikota Menata Pasar Winenet

Rabu, 15 Mei 2024 | 00:34 WIB Last Updated 2024-05-14T16:34:53Z

 


BITUNG, Komentar.co.id - Seorang pedagang disabilitas dikota Bitung terekam menyampaikan keluhannya di media sosial Facebeook, kepada Walikota Bitung, agar meminta kepada Perumda Pasar Bitung, agar menata kondisi pasar Winenet.


Hal ini diposting akun Facebook Torang Pedagang dalam reelnya, sudah sejak lama, namun mendapatkan perhatian publik setelah diposting kembali oleh akun yang sama pekan lalu. 


Dalam video beredar 1 menit tersebut, pedagang disabilitas yang dikenal dengan nama Dullah oleh masyarakat Pasar, mengungkap kekesalannya kepada Perumda Pasar, yang tidak bisa menata Pasar, sehingga kondisinya menjadi amburadul dan merugikan pedagang. 


" Besok saja pak Wali, besok saja. mohon ditata dan diupayakan agar ada perimbangan pedagang yang ada diluar dan didalam. Soalnya didalam baru jam 8 so sepi, karena pedagang banyak dijalan. Upayakan ditata didalam pak.  meja meja so kosong pak, mereka sewakan didalam, dan jualan dibagian luar pasar ",. Ungkap Dullah. 


Dullah mengatakan, semua pedagang berbayar sama, namun kondisi penataan yang buruk, membuat dia dan pedagang pasar dibagian dalam menderita. 


" Minta tolong bapak Walikota. Setengah mati ada mencari ini. Cuma ada janji-janji mar nda pernah direalisasikan. torang susah pak walikota. Minta tolong besok saja ", Tambah Dullah didalam video tersebut. 


Reel akun torang pedagang mendapat berbagai tanggapan. Ada yang memberikan semangat kepada Dullah, ada juga yang berharap segera ditindak-lanjuti penataannya. Video Dullah pedagang disabilitas yang tidak memiliki kedua lengan (Tangan) itu, dibagikan sebanyak 19 kali.


Pantauan media dipasar Winenet, jumlah pedagang beranak dibagian jalan memang tumbuh bak jamur dimusim hujan. Kondisi jalan yang menjadi jalur lalu lintas kendaraan, mulai terganggu dengan pedagang yang menjadikan jalan sebagai tempat jualan. 


Bahkan, lokasi parkir yang dulunya digunakan sebagai tempat kendaraan, sekarang justru sudah berubah fungsi menjadi lokasi jualan. Sementara dibagian dalam pasar, kondisinya semakin sepi. Penurunan jumlah konsumen ini, sangat terasa diatas jam 9 pagi. Beruntung pasar Basah, masih beraktifitas, sehingga terlihat pembeli meski semakin berkurang.


Selain kesemrawutan, Perumda Pasar terlihat tanpa konsep cluster pedagang. Diduga hal ini berkaitan dengan upaya peningkatan pendapatan, dan kemudian memberikan ruang atas kesemrawutan tersebut.


Upaya kofirmasi Media kepada Direktur Utama belum  dibalas hingga informasi ini diberitakan. Chat WA Media, belum dibalas meski sudah terbaca. ****

×
Berita Terbaru Update