Notification

×

Iklan

Iklan

Cuaca Ekstrim di Minahasa, Warga Diimbau Waspada

Selasa, 16 Januari 2024 | 10:49 WIB Last Updated 2024-01-16T10:37:48Z


MINAHASA KOMENTAR-Masyarakat Kabupaten Minahasa diimbau agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrim yang terjadi akhir-qkhir ini.



Hal ini disampaikan Kadis Kominfo Kabupaten Minahasa  Maya Kainde SH, MAP, melalui siaran pers pada hari Senin (15/01/2024).





“Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Metereologi l, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulut, wilayah Kabupaten Minahasa berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat. Warga yang tinggal di dataran tinggi, lereng gunung, bantaran sungai dan dataran renda agar selalu berhati-hati. Jauhi pepohonan yang berpotensi patah atau roboh,” ujarnya.




Kainde juga mengingatkan, bagi warga yang sedang melakukan aktivitas perjalanan dengan menggunakan kendaraan maupun pejalan kaki agar selalu berhati-hati.




“Kita tidak tahu kapan akan terjadi bencana. Semisal ketika dalam perjalanan dengan membawa kendaraan, tiba-tiba ada pohon tumbang atau pun terjadi tanah longsor yang menghalangi perjalanan kita. Intinya kita selalu waspada terhadap cuaca ekstrem sekarang ini,” ia mengimbau.



Ditempat terpisah, Kepala Badan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa, Lona Wattie meminta agar pemerintah kelurahan maupun desa agar secepatnya mengambil langka jika terjadi bencana.



“Jika terjadi bencana alam, segera melaporkan ke pemerintah daerah atau langsung lapor ke BPBD, supaya secepatnya bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.






Ia menyebutkan, ada beberapa lokasi yang rawan bencana di Kabupaten Minahasa, seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.




“Untuk wilayah rawan longsor Atep, Temboan, Noongan khususnya gunung potong, Kawangkoan Utara, Tombariri jalan trans, Pineleng desa Kali dan Warembungan, jalan antara Tombulu-Suluan.




Sedangkan lanjut dia, daerah yang rawan banjir diantaranya, Tombariri, Mandolang, Tondano Kiniar, Kakas barat, Sonder, Tataaran, dan Rinegetan.




“Angin puting beliung biasanya terjadi di dataran rendah seperti Papakelan, Touliang Oki, Remboken, atau seputaran danau Tondano dan pantai selatan. Puting beliung juga bisa terjadi di dataran rendah, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi di dataran tinggi,”jelasnya.




Lona Wattie menambahkan, untuk gelombang pasang biasanya terjadi di Kecamatan Tombariri dan Rumbia Kecamatan Langowan Selatan.



Sementara Bupati Jemmy Kumendoang mengatakan, dengan adanya cuaca ekstrim yang terjadi di Kabupaten Minahasa, warga diminta tenang tetapi tetap waspada.



Warga yang tinggal dibantaran sungai dan ddaerah kemiringan diminta secepatnya meninggalkan tempat tinggal jika ada cuaca yang mencurigakan.



"Jika terlihat kondisi cuaca berpotensi terjadi banjir, saya imbau agar warga di kemiringan dan dibantaran sungai agar secepatnya meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri,"tandas Bupati.



(MK)

×
Berita Terbaru Update