MINAHASA KOMENTAR - Balita stunting di Kabupaten Minahasa sudah menurun, namun belum berada di bawah angka 14% sesuai target nasional tahun 2024.
Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Minahasa Lynda Deisye Wantania, saat menyampaikan sambutan Ketua tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Minahasa, Wakil Bupati, Robby Dondokambey, pada Rapat Koordinasi percepatan penurunan stunting, Senin (14/8/2023) di Ruang Sidang Kantor Bupati Minahasa.
"Oleh sebab itu upaya penanganan stunting di Kabupaten Minahasa harus menjadi prioritas," kata Sekda Lynda Watania.
Ia menegaskan, percepatan penurunan stunting di Kabupaten Minahasa memerlukan komitmen yang kuat dari kita semua.
"Komitmen ini harus tetap di jaga dan betul-betul dibuktikan pelaksanaannya sampai di tingkat desa dan kelurahan," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, kolaborasi kerja berbagai pihak menjadi kunci untuk memastikan konvergensi antar program kegiatan hingga ketingkat desa kelurahan dalam rangka menurunkan prevalensi stunting.
"Upaya penurunan stunting ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu perangkat daerah, namun membutuhkan keterlibatan semua perangkat daerah, termasuk tim penggerak PKK, pemerintah desa kelurahan, akademisi, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan," ia menjelaskan.
Ia pun berharap agar penanggulangan stunting di Kabupaten Minahasa semakin sinergis sehingga bisa menurunkan stunting secara signifikan.
"Semoga pada tahun 2024 ini, kita dapat menurunkan prevalensi stunting sesuai target nasional," ia menambahkan.
Diketahui, dalam upaya pencapaian target, telah ditetapkan sasaran dan strategi nasional melalui peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa target penurunan angka gagal tumbuh atau stunting sebesar 14 persen harus dapat dicapai pada tahun 2024. (nes)
