Notification

×

Iklan

Iklan

Enrico Rawung: “Lusail Iconic Stadium” akan Jadi Saksi Bisu Belanda Pecahkan Mitos Tidak Pernah Juara Dunia

Sabtu, 19 November 2022 | 11:27 WIB Last Updated 2022-11-19T08:15:11Z

Lois Van Gall    Pelatih Timnas Belanda         Enrico Rawung Dirut RSUD-ODSK (Fans)


MANADO KOMENTAR-Timnas Belanda yang lolos sebagai juara grup di pertandingan kualifikasi zona Eropa, menambah keyakinan fans Tim Oranye semakin percaya jika Tim Asuhan Lois Van Gall itu bakal mampu memecahkan mitos sebagai Tim sepak bola dunia yang belum pernah membawah pulang trhopy Jules Rimet ke negaranya.


Menurut Direktur Rumah Sakit Umum Daerah RSUD-OD-SK Pemprov Sulut dr. Enrico Rawung. MARS, Piala Dunia Qatar 2022 akan menjadi ajang pembuktian bahwa Timnas Belanda bukanlah tim spesial Runer Up seperti yang terbaca lewat berbagai media olahraga dunia dan lokal.


Prestasi anak asuhan Lois Van Gall itu, membabat abis tanpa ampun tim-tim yang berlaga di Kualisfikasi zona Eropa. Hal itu menggambarkan seolah Belanda tak ingin mengulangi kesalahan di Piala Dunia sebelumnya.



“Semua pencinta bola dunia pasti tau bahwa Timnas Belanda dikenal sebagai satu- satunya tim dengan budaya sepak bola penganut total football. Skema permainan itu bahkan diadopsi beberapa negara lain. Saya terlalu optimis bahwa Belanda adalah salahsatu dari empat tim yang bakal masuk ke babak semi final, lalu meraih juara dunia untuk yang pertama kalinya,”ungkap Enrico sembari menambahkan bahwa Timnas jerma adalah salahsatu tim yang akan bertengger di empat besar Piala Duni Qatar mendatang.

Timnas Piala Dunia Belanda 2022

Kendati begitu, Enrico Rawung tidak menampik bahwa Belanda pernah mencatatkan memori buruk ketika harus takluk 3-1 dari Albiceleste melalui babak perpanjangan waktu.



Menurutnya lagi, tim kesayangannya itu, pernah  dua kali mencapai babak final era tahun 1970-an, lalu sempat menghiasai layar kaca dengan predikat 4 besar Piala Dunia tahun 1998 di Prancis meski akhirnya dihentikan oleh Brasil lewat adu pinalti.


Belanda akhirnya kembali lolos ke final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dan tergabung di grup E bersama dengan Jepang, Denmark dan Kamerun dimana lolos ke fase berikutnya dengan sangat mudah.


Dengan diperkuat oleh jajaran pemain terbaik diantaranya  Dirk Kuyt, Robin van Persie, Arjen Robben, Belanda akhirnya kembali menelan kekalahan menyakitkan dari Spanyol yang waktu itu diperkuat oleh Andreas Iniesta, Xavi Hernandez hingga Fernando Torres. 



Lusail Iconic Stadium

Pertandingan yang cukup melelahkan itu, akahirnya Belanda kebobolan pada menit ke 115 perpanjangan waktu lewat kaki Andreas Iniesta dan gol itu merupakan gol satu-satunya yang terjadi sekaligus tercatat sebagai kegagalan ke-3 tim oranye dalam tiga babak final piala dunia.


“Belanda juga pernah mencatatkan diri sebagai salahsatu tim yang berhasil menembus 4 besar pada piala dunia tahun 2014   di Brasil tetapi akhirnya kembali menelan kekalahan dari Argentina dengan skor 2-4 lewat drama adu pinalti.


Di piala dunia 2022 yang bakal di gelar di Qatar, Belanda berada satu grup dengan tuan rumah Qatar, Ekuador dan Senegal, tentu Belanda jauh lebih berpengalaman dan mempunyai kans yang cukup lebar untuk lolos ke babak berikutnya.



Disisi lain, Enrico Rawung memuji kehebatan dari pelatih Timnas Belanda Lois Van Gall, selain kembali melatih Belanda dia juga pernah melatih tim-tim raksasa sepak bola antar club Eropa diantaranya, Barcelona, Bayern Munchen dan club raksasa Inggris Manchester United.


“Saya ingat betul ketika Louis van Gaal gagal lolos kualifikasi Piala Dunia 2002, dia lalu diganti, tetapi pada tahun 2012 dia kembali dan sukses membawa the orange melangkah ke putaran final Piala Dunia 2014,”cetus Enrico Rawung saat berbincang-bincang di ruang kerjanya, lantai 5 Gedung RSUD-ODSK di Jalan Bethesda Manado.


Ketika kembali mampu membawah Timnas Belanda ke putaran piala dunia 2022 di Qatar, Enrico Rawung sangat optimis dengan komposisi pemain yang dipanggil Lois Van Gall.


“Dari komposisi pemain saya melihat perubahan yang sangat menjolok. Dibarisan belakang misalnya, bek tangguh Liverpool Virgil Van Dijk akan menjadi benteng pertahanan the orange untuk mematahkan serangan lawan di Piala Dunia 2022.


Lalu di posisi bek sayap ada nama Denzel Dumfries yang masih berumur 26 tahun, dan sedang memperkuat klub Serie A Inter Milan dan telah mencetak 7 gol bersama dengan Nerazzuri. Menariknya selain bekerja sebagai bek sayap Dumfries juga bisa berperan sebagai gelandang sayap.


Demikian juga dilini tengah ada nama Frenkie De Jong yang kini memperkuat Barcelona, De Jong telah mencatatkan 14 gol dan 18 assist dari 154 penampilan dan telah bermain sebanyak 44 kali bersama Timnas Belanda.


Diposisi penyerang nama Memphis Depay (28) menjadi pilihan utama Lois Van Gall lantaran telah mencetak 42 gol dal 80 laganya bersama Timna Belanda dan tercatat sebagai top skor pada kualifikasi piala dunia zone UEFA dengan melesatkan 12 gol ke gawang lawan.


Kemudian sejumlah nama besar juga ikut memperkuat posisi Belanda diantaranya, Daley Blind, Mathijs De Ligt, Stefan De Vrij, Nathan Ake, Julian Timber hingga Tyrell Malacia di posisi bek. Davy Klaassen, Kenneth Taylor hingga Xavi Simons akan mengisi posisi gelandang dan Vincent Janssen, Steven Bergwijn, Luuk De Jong, Noa Lang hingga Wout Weghorst akan mengisi posisi lini perusak lini pertahanan lawan.


“Kita sakan sama-sama menyaksikan Tim kesayangan saya Belanda. Say yakin “Lusail Iconic Stadium” akan menjadi saksi bisu terpecahnya mitos Timnas Belanda yang belum pernah merengkuh kemenangan menjadi juara piala dunia. Belanda akan menjadi juara dunia Pila dunia tahun 2022 di Qatar,”tandas lelaki murah senyum ini.

Joppy Senduk

×
Berita Terbaru Update