PANIKI BARU KOMENTAR-Menjelang Pemilihan Kepala Desa (Kades) serentak di Kabupaten Minahasa Utara, Aparat Sipil Negara (ASN) yang berdomisili di sejumlah Desa di Kabupaten Minut mulai mempertanyakan apakah mereka bisa ikut memberikan suara dalam Pilkades.
Pasalnya Pilkades dilaksanakan saat hari kerja yakni hari Selasa tanggal 27 September 2022, Keresahan semua ASN yang berdomisili di Kabupaten Minut semakin menjadi lantaran belum adanya surat edaran libur dari pemerintah, baik Pemkab Minut, Pemkot Manado, Pemkab Minahasa dan Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara.
“Saya harus mengutamakan tugas saya selaku ASN jadi kalau memang tidak ada surat edaran libur berarti kita tetap masuk kantor,”ujar salahsatu warga Desa Paniki Baru yang adalah ASN Pemkot Manado.
Demikian pula salahsatu ASN Pemprov Sulut yang minta namanya tidak dimediakan. Dia mengaku akan tetap bekerja apabila tidak ada surat edaran libur.”Kita tetap maso kantor kalu nda ada surat edaran libur. Biar jo nda bapilih,”katanya.
Selain itu masih banyak ASN dilingkup Pemkab Minut yang berharap agar Bupati Joune Ganda memberikan dispensasi sehingga mereka boleh mengikuti pemilihan Kepala Desa di Desa mereka masing-masing.
Diketahui, Pemkab Minut akan menggelar Pilkades serentak di 46 Desa termasuk di Desa Paniki Baru Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara disaat hari kerja.
Dari data yang dirangkum wartawan komentar.co.id, ada 5 Calon Kepal Desa yang bakal bertarung dalam Pilkades tanggal 27 September 2022 masing-masing, Refly Porayou, Maikel Anis, Noldy Datu, Lenda Mokalu dan Stefanus Tian.
Menariknya dari lima calon Kepala Desa di Desa Paniki Baru 4 calon beragama Gmim dan 1 Calon beragama Katolik. Ke-Lima calon tersebut semuanya memiliki peluang yang sama untuk memenangkan Pilkades karena kelima calon itu mengaku memiliki pemilih militan.
Joppy Senduk
