AMURANG KOMENTAR - Sungguh ironis.Disaat beberapa waktu lalu,wilayah Amurang Minahasa Selatan,mengalami bencana alam seperti abrasi pantai akibat kerusakan lingkungan, sebaliknya malah ada pembiaran pengrusakan alam di sungai Ranowangko,di lokasi kebun Talek kecil,wilayah kepolisian kelurahan Bitung. tepatnya di,Kelurahan Uwuran Dua kecamatan Amurang Kabupaten Minsel.
Sejumlah dump truk dan alat berat,alat penghisap pasir, sedang menjalani aktivitas galian c, di Sungai Ranowangko Kelurahan uwuran Dua.
Pantauan media ini di lokasi, meski di lokasi rawan bencana, namun pencari cuan tersebut seakan tak peduli dan masih mengeruk pasir alam. Jumat siang.(11/05/2023).
Dari informasi yang didapat Media ini, salah satu pengelola galian tersebut diduga adalah oknum anggota, Kepolisian berinisial NK. Parahnya lagi, alat besar (Exafator) mengeruk pasir dari sungai dan memuat ke bak dump truk yang sudah stand by di lokasi.
"Lokasi Galian c yang,semula tak sampai ke sungai, sekarang sudah merambat ke sungai untuk mengeruk pasirnya.Tepi sungai hancur semua akibat alat berat dan alat penghisap pasir, galian c tersebut.Ini harus dihentikan,” tegas Polce warga Kelurahan Bitung.
Terkait adanya oknum Polisi,berinisial NK yang diduga turut serta sebagai pengeloa di galian c tersebut.
Kami akan,melakukan investigasi lanjutan untuk memperkuat bukti-bukti.Setelahnya, akan diadukan ke Propam Polda.
“Kami takkan berhenti untuk menjaga alam dari kerusakan akibat oknum yang berburu cuan dengan keserahakan.Terlebih, jika tidak berizin, maka akan kami laporkan ke Kepolisian."ujar Polce. (Dotu)
