Notification

×

Iklan

Iklan

Tjanggulung, Beri Apresiasi Pada Kabalai BPJN Hendro Satrio, Dalam Pengerjaan Jembatan Ammat

Minggu, 30 April 2023 | 22:55 WIB Last Updated 2023-05-02T01:49:58Z

 



SULUTKOMENTAR -  Legislator Sulut Sherley Tjanggulung memberi apresiasi yang luar biasa kepada, kepala Balai Pengerjaan Jalan Nasional(BPJN) Sulawesi Utara, Hendro Satrio, ST MT  dimana Proyek Pemerintah Pusat berbandrol 44 Milyar melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulut) berupa pembangunan jembatan Ammat dengan panjang 120 Meter saat ini sedang dikerjakan di Kabupaten Kepulauan Talaud.


Tjangkulung mengatakan, Pembangunan jembatan ini untuk menunjang program pemerintah membangun wilayah 3T ( Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal )sebagai wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Dan juga untuk kepentingan masyarakat yang ada di Kepulauan Talaud.


"Pembangunan Jembatan Ammat yang tadinya hanya jembatan kayu saat ini sudah di ganti dengan konstruksi jembatan permanen, yang pekerjaan sekarang masih berlanjut dan di kerjakan oleh kontraktor di masa denda, sehingga selaku Anggota DPRD Dapil Nusa Utara ini mendesak pihak perkerja harus segera menyelesaikannya" ucap Tjangkulung di ruang kerjanya, Selasa (28/3/2023).




Sebagai infornasi, Untuk tahun ini Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawei Utara (BPJN Sulut) telah melaksanakan preservasi jalan Essang-Rainnis sepanjang 23,4 Km" saya harus memastikan bahwa pekerjaan proyek-proyek BPJN Sulut dikerjakan secara benar dan transparan.



Selain itu, sepanjang tahun 2023, khusus kawasan 3T pemerintah akan fokus melaksanakan pembangunan fisik khususnya jalan dan jembatan. Dengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan ini, dipastikan akan tercipta satu multi player effeck yakni terciptanya peningkatan kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan perekonomian pemerintah daerah serta secara tidak langsung semakin memperkokoh  keamaman dan wibawah kawasan 3T sebagai beranda terdepan NKRI.


Sementara itu, Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio MK pada awak media mengakui ada keterlambatan dalam pembangunan jembatan tersebut namun dirinya menyebut itu adalah masalah alam yang sulit diprediksi.


"Saat ini kontraktor memang lagi menjalani masa denda. Faktor alam dan cuaca yang susah diprediksi menyebabkan distribusi bahan baku dan material jembatan mengalami keterlambatan karena harus dibawa oleh kapal tongkang. Seingkali susah mencari tongkang. Tapi kami pastikan masyarakat akan segera menikmati jembatan tersebut salam beberapa minggu kedepan,"tegas Kabalai.(jv)


×
Berita Terbaru Update