MANADO KOMENTAR - Komisi Penyiaran Indonesia(KPI) bekerjasama dengan KPID Provinsi Sulawesi Utara, menggelar kegiatan sosialisasi dengan thema Sosialisasi gerakan Literasi Sejuta pemirsa, Senin 20/6 di aula RRI, kawasan Malalayang Manado.
Dalam sosialisasi tersebut menampilkan 3 orang pembicara, antara lain, 1.Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano, 2 Penyiar Kompas TV Susan Palilingan, 3 dari unsur akademisi Pricillia Ciby.
Di-ketahui peran televisi konfensional saat ini tenga beralih ke sistem digital, sementara di lain pihak hadirnya televisi swasta yang makin banyak, di-era teknologi makin moderen.
Sementara itu Komisioner KPID Pusat Nuning Rodiyah, saat dikonfirmasi awak media mengatakan, Saat ini akses gerakan Literasi siaran sejuta pemirsa ini konsen dan prioritas kami adalah didaerah terluar, terdepan dan tertinggal dari Indonesia.
Lanjut, masyarakat dewasa ini ketika mampu menganalisa dan memilih konten siaran yang baik dan berkualitas, sehingga kemudian masyarakat akan meninggalkan konten siaran yang tidak sehat dan tidak berkualitas.
"Dengan konsekwensi siaran yang tidak berkualitas, tentu industri televisi akan berpikir kenapa meninggalkan hal-hal yang tidak baik atau siaran yang tidak berkualitas, maka secara otomatis industri televisi akan menyiarkan konten-konten siaran yang berkualitas dalam penyiaran." tutur komisioner KPI Pusat Nuning Rodiyah.
Di-sisi lain dia, menilai konten siaran yang dipakai dan digunakan KPI adalah konten siaran untuk mengevaluasi, sehingga diharapkan masyarakat dituntut untuk bisa berpartisipasi dan mengevaluasi dalam rangka penyediaan konten siaran yang ada.
"Dengan demikian masyarakat bisa mengadukan dan memberi masukan kepada KPI untuk perbaikan kualitas siaran ditelevisi."jelasnya
Pada kesempatan itu hadir para Komisioner pusat yakni Hardly Stefano, Nuning Rodiyah, Ketua KPID Sulut,Reidy Sumual anggota KPID, masing-masing Santo Pengasihan Amisan, Merlyn Watulangkow, Hamri Mokoagouw, serta dari unsur Ormas dan mahasiswa.
*Jovan*
