Notification

×

Iklan

Iklan

Wakil Ketua DPRD Sulut Viktor Mailangkay Jaring Aspirasi, Ahli Waris Makam Dotu Yang Dibongkar

Kamis, 25 November 2021 | 21:37 WIB Last Updated 2021-11-26T02:14:14Z

 


MANADO KOMEMTAR- Dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Utara DR.Viktor Johanes Mailangkay SH MH, turun lapangan, dan berada bersama masyarakat dibatusaiki kelurahan molas kota Manado, kamis 15/11.2021.


Direses ke 3 tahun 2021 Mailangkay yang juga menjabat sekertaris DPW Nasdem sulut, hadir bersama masyarakat dan keluarga ahli waris baginda guna menyerap aspirasi dan menerima informasi-informasi yang berkembang dimasyarakat terkait pembangunan jalan Boulevart 2, yang saat ini tenga dikerjakan 


"Kami datang dalam rangka reses dewan dan dalam kaitan itu ingin mengetahui informasi berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan jalan Boulevart 2 yang pembebasan jalan menggunakan dana APBD dan Pembangunan jalan menggunakan  dana APBN." Kata JFM kepada Media Komentar.


Lanjut kata JVM, hal ini untuk mempercepat dan memperlancar proses sesuai dengan ketentuan dan aturan hukum yang berlaku.


"Ini juga ada keterkaitan makam disini, diharapkan dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan kepada hak atas tanah ini juga diberi ganti rugi atau ganti untung berdasar hukum dan ketentuan yang ada." Jelas JVM, anggota dewan dapil Manado.


Selanjutnya kalau ada keluarga-keluarga yang memilik alasan yang lebih kuat atau yang kuat maka hal itu barangkali nanti lewat proses hukum, namun berharap suasana ditempat ini kita ciptakan suasana yang damai dan penuh  kekeluargaan tanpa ada kesan penekananan pada masyarakat.


"Untuk itu keluarga juga, keluarga baginda menginginkan proses ini supaya dapat berjalan dengan baik, tidak menghalangi dan kalau yang menjadi hak mereka, ya tentunya harus diberikan dan menyangkut makam, kalau memindah makam itu harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku agar tidak menimbulkan resistensi atau masalah-masalah dalam masyarakat, lanjut dirinya mengungkapkan bahwa kehadiran disini untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat, kemudian nanti akan disampaikan dalam forum DPRD Sulut."Ungkapnya.


Sementara disisi lain keluarga Baginda menyambut dengan baik kehadiran anggota DPRD Sulut Pak Viktor Mailangkay yang dapat hadir mendengar keluhan dan aspirasi kami.


Dikatakan, asnat yang adakah ahli waris, bahwa Kami sebagai ahli waris dari makam dotu kami yang adalah pemilik lahan, bersyukur kepada pemerintah yang mengadakan akses jalan sehingga dapat memperlancar perjalanan aktivitas masyarakat, namun kami disini hadir untuk menuntut makam dotu kami dibongkar, dirusak dan tulang-belulangnya dicuri.


"Dimana tulang belulang dotu kami fan siapa yang bertanggung jawab."Ujar Ahli Waris Asnat Baginda.


Sementara dilain pihak tim pencari fakta menemukan hal-hal yang ganjal, sebagai contoh ketika dirinya melaporkan ke kepolisian ada dua saksi yang dihilangkan pada saat gelar perkara.


Dikatakan pula memiliki tanah ada alat bukti dan kami ahli waris memiliki semua alat bukti.


"Salah satu alat bukti adalah makam(kuburan) dotu.


Lanjut dikatakan bahwa masalah ini sudah kami melakukan langkah hukum yang sedang berproses dan bergulir dipolda.


"Mari kita sama-sama menghargai proses hukum yang sedang bergulir di polda, karena itu kami memintanya tak ada lagi kegiatan dilokasi ini sebelum ada penyelesaian dari makam dotu kami, dan dotu jami bernama hasanuri jan-jan nurakit, beliau adalah pejuang kesultanan tidore yang diasingkan oleh pemerintah kolonial belanda,"tegasnya


Kami sudah melakukan langkah hukum yang kini berproses di polda Sulut, namun terakhir ini kami sudah memberikan akses untuk melintas ke jembatan tetapi belum ada kegiatan lain dilokasi ini dan ini disepakati oleh kasatker balai jalan satu manado pak jimmy adwan dan windu notohadisetnio." Namun disayangkan mereka tak pernah mendatangi kami, bahkan hanya mengadu domba dan melaksanakan kegiatan ini dengan memakai power, seperti preman kami sebagai pihak keluarga menyampaikan aspirasi menolak kegiatan dilokasi ini malah yang jadi lawan kami bukan pihak proyek malah polisi yang dipimpin kompol Tommi arwan.



*jovan*



 







×
Berita Terbaru Update