MANADO KOMENTAR- Maesa Sulut lewat dua pelatih bertangan dingin Nurdin dan Rommy Karundeng terus meraih prestasi gemilang, setelah dalam final perebutan Tropi Forza Usia 10 Tahun pekan lalu, Maesa Sulut sukses meraih kemenangan atas panther Bahu lewat adu pinalti, setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 dalam dalam waktu normal 2x10 menit di lapangan Koni Sario Manado.
Lalu pada Jumat (03/09/2021), tim U-10 Maesa Sulut kembali mencatat kemangan setelah membabat Likupan FC. Menariknya kemenangan Maesa Sulut itu, juga di raih lewat adu pinalti.
Kendati begitu, Tim Maesa Sulut nyaris di permalukan Likupang FC, setelah sebelumnya tertinggal 0-1, saat dua penembak Maesa Sulut gagal menyarangkan bola ke gawang Likupang FC. Beruntung Maesa Sulut memiliki pemain bernama lengkap Salomo Abilio Putra Daud, yang dipercaya sebagai penembak ke-tiga.
Putra mantan Pemred harian komentar itu, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menggetarkan gawang Likupang FC untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Tembakan keras Abi Daud itu, sekaligus menyelamatkan wajah Tim Maesa Sulut, lantaran dua tembakan terakhir dari pamain Likupang FC, dapat dimentahkan penjaga gawan Maesa Sulut Fikly.
Dalam pertandingan tersebut, Kiper Maesa Sulut Fikly dinobatkan sebagai Kiper terbaik, dan Reza Kalesaran sebagai pemain terbaik.
Sebelum ke final, U10 Maesa Sulut sukses mengalahkan Garuda Tikala lewat adu pinalti, dan Likupang FC menang atas Panther Bahu, juga lewat juga adu pinalti.
Maesa Sulut yang diperkuat Given Tirajoh, Abi Daud, Sky Kaeng, Reza Kalesaran, Pepei, George dan Fikly sukses meraih chapions, dari jawara 2, Likupang FC, Panther Bahu juara 3.
Semnentara itu, baik pelatih, penonton dan keluarga para pemain, menyayangkan gelaran final U-10 hanya dilaknsakaan lewat adu pinalti dan tidak dilaksanakan dengan waktu normal, lanataran sebelumnya, lapangan digunakan untuk pertandingan lainnya.
Joppy Senduk
