Notification

×

Iklan

Iklan

DPRD Sulut Gelar Paripurna HUT-RI Ke-76, dan Mendengarkan Pidato Presiden Jokowi

Selasa, 17 Agustus 2021 | 18:48 WIB Last Updated 2021-08-18T15:55:44Z

 


MANADO KOMENTAR- Dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Ke 76, senin 16/8 DPRD Sulawesi Utara menggelar dua kali rapat paripurna yakni: pertama, mendengarkan pidato presiden RI joko widodo pada sidang tahunan,oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR.RI), Dewan Perwakilan Daerah(DPD.RI)serta Dewan Perwakilan Rakyat(DPR.RI). 




Kedua, mendengarkan Pidato Presiden, dalam rangka penyampaian Rancangan Undang-undang( RUU.APBN) tahun 2022.



Ketua DPRD Sulut, dr. Fransiscus Andi Silangen, turut didampingi para wakil ketua, masing-masing DR.Viktor J Mailangkay dan Billy Lombok,SH Membuka sidang paripurna tersebut, dan langsung diarahkan untuk melihat dan mendengarkan pidato presiden Joko Widodo di DPR.RI.senayan jakarta lewat siaran langsug dimedia televisi saat itu.



Diketahui paripurna tersebut dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur DRS.Steven OE Kandou, serta pejabat Forkopimda sulut, Sekprof Edwin Silangen, pejabat eselon 2 di lingkup pemerintah provinsi sulut.juga Sekwan Glady Kawatu, Kabag umum, Jhon Paerunan, Kabag persidangan dan Kabag keuangan, para kasubag serta para staf dilingkup sekertariat dewan Sulut.



Pada qKesempatan itu, Joko Widodo dalam pidatonya menyampaikan beberapa hal dalam sidang tahunan, yang pada tahun 2021 ini bangsa kita ada dalam situasi yang berbeda, kita diperhadapkan dengan keadaan wabah pandemi Covid 19 yang masih belum pulih, seantero wilayah kita NKRI, dililit pergumulan dengan wabah ini. Akan tetapi menurut presiden dengan pandemi, kita bangsa indonesia semakin dewasa dan tangguh menghadapi permasalahan.



" Ini merupakan ujian bagi kita dan bangsa ini untuk lebih baik kedepan.kita menjadi lebih kuat dalam peradaban, dan hal ini menjadi sesuatu yang baru bagi kita dan sudah menjadi budaya bangsa, dimana kita juga sudah terbiasa memakai Masker, bekerja dari rumah."Ungkap presiden.




Selain itu presiden jokowi mengakui bagi kita mengenai kesadaran, partisipasi dan gotong royong masyarakat semakin baik terutama dibidang kesehatan. Presiden juga mengapresiasi lintas sektor yang membuat kapasitas kesehatan meningkat. 


Selanjutnya jokowi melihat kesadaran masyarakat dalam prilaku melakukan protokol kesehatan semakin meningkat hal itu terlihat dari disiplin yang dilakukan masyarakat terkait masyarakat yang rajin memakai masker dan menjaga jarak, tak berada dalam kerumunan, melakukan pembatasan aktivitas diluar rumah, serta respon terhadap vaksinasi oleh pemerintah.




" Pandemi ini telah menguatkan institusi sosial dimasyarakat, sehingga ini menjadi budaya yang baru bagi kita."tuturnya.


Selanjutnya presiden juga mengatakan kerjasama antar lembaga dan kepemimpinan yang responsif dan konsolidasi menjadi kunci dalam menangani pandemi.


Juga presiden menyampaikan trima kasih kepada lembaga legislatif memberi penguatan dan dukungan kepada pemerintah cepat konsolidasikan kekuatan fiskal. Bahkan juga TNI/Polri terus mendisplin protokol kesehatan, vaksinasi serta isolasi terpusat.


Sementara itu ditahun 2022 kita masih akan diperhadapkan dengan ketidak pastian dimana pandemi Covid 19 diperkirakan masih belum berakhir. Kita juga harus bersiap menghadapi tantangan global lainya seperi ancaman perubahan iklim, peningkatan dinamika geopolitik pemulihan ekonomi global yang tidak merata.


Karena itu APBN tahun 2022 harus antisipatif, responsif dan fleksibel merespon ketidakpastian namun tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian.


" APBN berperan sentral untuk melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus sebagai motor pengungkit pemilihan ekonomi."katanya.


Pada tahun 2022 pemerintah merencanakan kebijakan fiskal yang ekspansif guna mendukung percepatan pemulihan sosial-ekonomi namun juga konsolidatif untuk menyehatkan APBN dan penguatan reformasi struktural


Karena itu pemerintah menyampaikan enam fokus utama dalam kebijakan APBN tahun 2022.


Pertama melanjutkan upaya pengendalian  pemulihan Covid 19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan. Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi warga miskin dan rentan.Ketiga, memperkuat agenda peningkatan SDM yang unggul, berintegritas dan berdaya saing. Keempat melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi. Kelima, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antar daerah. Keenam melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero based budgeting untuk mendorong agar belanja lebih efisien.memperkuat sinergi pusat dan daerah.


Belanja negara dalam APBN tahun 2022 direncanakan 2.708.7 trilyun rupiah yang meliputi belanja pemerintah pusat meliputi 1.983.3 trilyun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar 770.4 trilyun.


Anggaran kesehatan sebesar direncanakan sebesar 255.3 trilyun atau 9,4 persen dari belanja negara dan anggaran kesehatan ini lebih difokuskan pada penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting serta kesinambungan program JKN.


"Untuk penanganan Covid 19 fokus pemerintah yakni antisipasi resiko dampak Covid 19, melanjutkan program vaksinasi serta penguatan sosialisasi dan pengawasan protokol kesehatan." Ujarnya.



(jovan/advetorial)


×
Berita Terbaru Update