Notification

×

Iklan

Iklan

Kepsek Mieke Kaligis: SMP Katolik Santa Monika Paniki, Tetap Melakukan Proses Belajar Lewat Daring

Senin, 05 Juli 2021 | 21:55 WIB Last Updated 2021-07-05T13:56:51Z


MANADO KOMENTAR-Bencana non alam yakni Covid-19 yang menyebar sejak akhir tahun 2019, ternyata cukup mengganggu proses belajar di setiap sekolah termasuk di SMP Katolik Santa Monica Paniki Bawah Kecamatan Mapamnget Manado.


Sejak itulah, Kepala Sekolah SMP Santa Monika Mieke R E, Kaligis. SPd tidak lagi membolehkan para murid untuk belajar tatap muka, sebagaimana instruksi Kementerian Pendidikan, yang ikut ditindaklanjuti oleh pemerintah kota Manado lewat pembatasan berskala besar, agar penyebaran covid-19 tidak menyentuh siswa dan siswi di sekolah.



Dia lalu bercerita, bahwa pendemi covid-19 telah mengubah dunia pendidikan mulai dari proses pembelajaran, dimana biasanya dilakukan di dalam kelas dengan tatap muka, namun sejak pandemi berlangsung berubah menjadi belajar daring (dalam jaringan). Guru, siswa dan orang tua dituntut untuk bisa menghadirkan proses pembelajaran yang efektif dan aktif walaupun dilaksanakan dari rumah masing-masing.


Pandemi Covid-19 kata Kaligis, telah berujung pada penutupan sekolah sebagai upaya pmemutus penyebarannya ke masyarakat. Singkat kata, pemerintah telah memberlakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau yang disebut dengan pembelajaran daring (online). 

Sistem berbasis teknologi yang berani tentunya membutuhkan institusi pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua untuk melek teknologi. Ini sangat mempercepat transformasi teknologi pendidikan di negeri ini. 



“Jadi untuk tahun ajaran 2019-2020, ketika covid-19 melanda kota Manado, kami tidak lagi memberikan pembelajaran tatap muka kepada murid, supaya murid tidak terinfeksi virus corona,”kata Kaligis, Senin (05/07/2021) di Manado.

 

Dia menuturkan, hingga kini hanya ada guru-guru yang datang ke-sekolah untuk mengajar meskipun dengan cara daring.”Meskipun belum ada sekolah tatap muka, tetapi semua guru harus datang ke sekolah untuk mengajar, dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jadi mereka mengajar secara daring dari sekolah bukan dari rumah. Murid-murid yang mengikuti pelajaran dari rumah masing-masing,”jelas Kaligis.

Lanjut dijelaskan Kaligis, hingga sekarang sekolah belum melakukan pembelajaran tatap muka karena masih menunggu instruksi Walikota Manado Andrei Angouw. SE. Kendati  demikian Kaligis mengaku, pihak sekolah telah menyiapkan metode pembelajaran tatap muka lewat sebuah vidio, jika satu saat diinstruksikan untuk segera melaksanakan pendidikan dengan  cara tatap muka.

ipoy


×
Berita Terbaru Update