Notification

×

Iklan

Iklan

Honandar Buka Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahap II di UPTD BPTKA Kelas A Bitung

Rabu, 19 Mei 2021 | 19:20 WIB Last Updated 2021-05-19T11:22:22Z

BITUNG KOMENTAR-Pemerintah kota Bitung menaruh apresiasi kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), melalui UPTD Balai pelatihan tenaga kerja (BPTKA) kelas A di Bitung.


Atas pelaksanaan pelatihan pelatihan berbasis kompetensi tahap II sumber dana APBN tahun 2021, yang resmi di buka oleh Hengky Honandar Wakil walikota Bitung didampingi Erny Tumund Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi provinsi Sulut di aula UPTD BPTKA, Selasa (18/5/2021).


"Pelatihan ini berlangsung di tengah perjuangan kita bersama untuk melawan penyebaran virus corona. Hal ini membawa kita pada tatanan hidup baru yang menghendaki kita untuk terus produktif dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan," kata Hengky Honandar. 


Pihaknya berharap selama pelaksanaan pelatihan, UPTD BPTKA kelas A Bitung  tetap memberlakukan protokol kesehatan guna menekan penyebaran virus corona.


Hengky Honandar menjelaskan, Presiden Republik Indonesia dalam berbagai kesempatan terus mengingatkan kita untuk menjadi bangsa yang terus bekerja, kerja dan kerja. 


Hal ini harus selalu kita tindak lanjuti, tidak sekedar menjadi slogan semata, akan tetapi menjadi semboyan yang menginspirasi kita semua untuk terus mengupayakan berbagai hal.


Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat termasuk didalamnya para pekerja, buruh, karyawan, dan pencara kerja.


"Kami pemerintah kota menyambut baik pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi tahap II ini karena merupakan wadah yang strategis untuk mewujudkan generasi yang berkualitas, menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai dan meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat sebagaimana yang diharapkan oleh bangsa dan negara dalam perkembangan menuju indonesia yang semakin maju dan sejahtera," harapnya.


Lanjut Hengky,  saat ini kita tengah menapaki era industri 4.0 yang antara lain ditandai dengan serba digitalisasi dan otomasi. 


Sehingga penting bagi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yang profesional atau siap pakai dimana proses pembentukannya tidak sekedar melalui sistem pendidikan formal yaitu bangku sekolah tetapi juga non formal seperti yang dilaksanakan pada saat ini. 


Karenanya kita patut memberikan respon yang baik atas pelaksanaan kegiatan ini sehingga dapat menjadi salah satu pijakan bagi kita semua untuk mewujudkan tenaga kerja yang berkualitas sebagai pilar-pilar penopang perekonomian bangsa dan negara.


"Satu hal yang harus saudara-saudara perhatikan adalah tingkat kedisiplinan, hal ini sangat penting karena akan mempengaruhi "nilai” anda diakhir pelatihan ini, apakah berkualitas atau sebaliknya," tambahnya. 


Oleh sebab itu Hengky bilang, pemerintah memiliki harapan besar kepada semua peserta pelatihan untuk memanfaatkan kegiatan ini sebagai wadah yang tepat dalam membekali diri dengan berbagai pengetahuan, kedisiplinan, dan bertanggung jawab sehingga dapat meningkatkan kualitas dan potensi yang dimiliki dan nantinya dapat diwujudnyatakan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan.


Kepada para pelatih atau instruktur, pemkot Bitung berharap dapat membagikan ilmunya dengan tulus. Didiklah para peserta dengan sebaik mungkin agar mereka benar-benar mampu bersaing dan memiliki daya saing yang tinggi, tidak hanya untuk kebaikan mereka akan tetapi juga untuk kita semua sebagai sesama anak bangsa. 


Sementara itu menurut Rahel Rotinsulu kepala UPTD BPTKA kelas A Bitung, terkait denga pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi tahap II, yang akan dibuka saat ini berjumlah 6 paket pelatihan.


Setiap kelas berjumlah 16 orang. Meliputi junior secretary, selama 260 jp atau 33 hari, perakitan komputer, selama 180 jp atau 23 hari, instalasi listrik otomasi industri, selama 340 jp atau 43 hari, teknisi refrigerasi komersial, selama 340 jp atau 43 hari, operator mesin bubut dan frais, selama 340 jp atau 43 hari dan penjahitan pakaian dengan mesin, selama 260 jp atau 33 hari.


Selama pelatihan, fasilitas yang akan didapatkan oleh peserta mulai dari konsumsi, pakaian olahraga 1 pasang, pakaian kerja 2 buah, ATK dan modul.


"Kami juga berikan safety shoes untuk kejuruan tertentu seperti listrik, refrigerasi dan mesin bubut. Uuang pengganti transport berjumlah rp 25.000/hari sesuai kehadiran dan diberikan pada saat penutupan kegiatan, sertifikat kompetensi dari blk bitung sesuai rekomendasi instruktur dan mengikuti uji kompetensi gratis sesuai rekomendasi dari instruktur," tutur Rahel Rotinsulu.


Menurut Rahel Rotinsulu instruktur pelatihan berasal dari BPTKA Bitung yang kompeten dibidangnya, bahkan sudah berstatus sebagai asesor. 


Kemudian uji kompetensi dilakukan oleh Lembaga sertifikasi profesi-P2 Ternate dan bagi peserta yang lulus mendapatkan sertifikat dari badan nasional sertifikasi profesi (BNPS) berlogo garuda emas. 


Pada tahapan ini, untuk program pelatihan perakitan komputer dan penjahitan pakaian dengan mesin, sesuai kelompok yang ada, tidak mendapatkan fasilitasi uji kompetensi.


Selanjutnya, PBPTKA terus melebarkan jangkauan kerjasama dengan stake holders yang ada, untuk saling mendukung dan menguntungkan kedua belah pihak.


"Selain pembukaan pelatihan, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara UPTD BPTKA kelas A Bitung Provinsi Sulut dengan SMKN 4 Bitung tentang praktek kerja industri dan uji kompetensi keterampilan," tandasnya.

×
Berita Terbaru Update