Notification

×

Iklan

Iklan

Henny Tayu: 90 Persen Siswa SMP Katolik ST Rafael Belajar Daring

Jumat, 21 Mei 2021 | 23:40 WIB Last Updated 2021-05-21T15:40:44Z

 



MANADO KOMENTAR- Dimasa pandemi seperti sekarang ini diakui cara belajar daring atau melalui on line, adalah mode atau pilihan yang tengah diberlakukan dunia pendidikan saat ini, termasuk SMP Katolik ST Rafael manado.


Menurut Kepala sekolah SMP katolik ST Rafael Dra,Henny Tayu, saat berbincang-bincang dengan komentar.co.id jumat 21/5.2021 mengatakan, proses belajar siswa dengan cara daring(dalam jaringan) dan belajar luring(luar jaringan) tengah kami berlakukan dimasa pandemi.


" Ada 90 persen siswa SMP katolik rafael melakukan dengan metode belajar daring, mereka itu yang memiliki akun dan handphone android masing-masing selain itu proses belajar mereka dituntun oleh guru melalui zum, sementara ada 10 persen siswa dengan cara belajar luring," Ujar Henny Tayu.


Menurut Henny tayu, bagi siswa yang belajar luring(luar jaringan) mereka itu belajar dengan wajib mengambil semua materi dan tugas-tugas disekolah, dan materi tersebut diambil oleh orang tua siswa setiap minggu.


" Siswa belajar luring wajib mengerjakan tugas-tugas dirumah kemudian mereka membawa tugas tersebut ke sekolah begitu seterusnya, namun dilain pihak siswa yang belajar luring itu kendalanya selain kuota terbatas mereka itu tidak memiliki handphone android sendiri." Ungkapnya.


Meski begitu tayu mengungkapkan proses dengan metode belajar daring maupun luring saat ini tidak maksimal.


"Tidak maksimal kesulitan bagi guru dalam proses belajar daring seperti ini hal-hal menyangkut penerapan materi, sikap moral, pendidikan karakter itu tidak maksimal"Jelasnya.


Sementara itu menurut tayu proses belajar tatap muka jauh lebih efektif manfaat bagi siswa, jika dibandingkan belajar daring karena itu pihaknya  rencana belajar dengan tatap muka akan  kembali diberlakukan.


"Dengan belajar tatap muka pendidikan tersebut  akan semakin baik manfaat bagi siswa, karena itu belajar tatap muka kami akan upayakan untuk diberlakukan. Namun hal itu akan dikonsultasikan dengan orang tua siswa untuk disetujui, jika mendapat persetujuan bisa diberlakukan disekolah dengan ketentuan syarat dan kriteria yang diterapkan.


Dilain pihak henny tayu, mengatakan kegiatan belajar tatap muka ini sangat diharapkan, sebagaimana pula rencana pemerintah daerah untuk tahun ajaran 2021-2022 akan kembali diberlakukan, namun hal tersebut harus mendapat persetujuan dari orang tua siswa.


"Pemberlakuan belajar tatap muka oleh pemerintah anjurkan hal itu dikembalikan ke pihak sekolah untuk dilaksanakan, selain itu juga harus ada persetujuan dari orang tua siswa, namun begitu jika ada penolakan belajar tatap muka, maka belajar daring tetap diberlakukan." Ucap Henny tayu.


(jovan)


×
Berita Terbaru Update