Notification

×

Iklan

Iklan

JPKP Akan Lapor Kisruh Seleksi Paskibraka Manado 2021 ke-Presiden Jokowi

Senin, 26 April 2021 | 23:33 WIB Last Updated 2021-04-26T15:38:25Z


MANADO KOMENTAR-Gelaran seleksi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Manado tahun  2021 bermasalah, lantaran salahsatu calon yang sebelumnya lulus dalam seleksi tahap 1 bernama Natalia Thomas utusan dari SMK Negeri 3 Manado diduga kuat diganti oleh  panitia dengan calon lain,  yang menurut informasih telah gugur dalam seleksi tahap pertama.


Orang Tua dari Natalia Thomas yakni Santia Thomas, lalu menceritakan kejadian itu kepada salahsatu pengacara kondang Sulawesi Utara Reza Sofian SH.


Awalnya kata Santia, putrinya Natasya Thomas siswi SMK Negeri 3 Manado masuk daftar kelulusan seleksi Paskibraka Kota Manado Tahap 1. Khusus SMK Negeri 3, dari 6 siswa dan siswi yang ikut seleksi, hanya Natalia yang lolos seleksi tinggi dan berat badan. Lima siswa lainnya gugur.  Salah satu yang tidak lolos adalah Alisia Umar.

Menariknya kata Santia,  nama Alisia yang telah gugur seleksi masih dicantumkan dalam buku absen seleksi dengan menggunakan tulisan tangan.



Lalu pada pengumuman terakhir dalam seleksi lanjutan, nama Alisia muncul dan nama Natasya hilang. Disitulah muncul kecurigaan, bahwa ada dugaan kuat panitia meluluskan calon titipan yang sudah gugur di Tahap 1.


Menurut Santia, ada kejanggalan dalam seleksi penerimaan calon paskibraka kota Manado, dan itu merugikan anaknya.

“Saya anggap telah terjadi kesalahan. Dugaan  sementara, ada yang mengganti nama anak saya sehingga dalam pengumuman seleksi akhir nama anak saya hilang. Kan nama yang keluar adalah calon yang sudah gugur. Ini tidak benar, sebagai orang tua kami minta keadilan,”papar Santia dihadapan Reza Sofian SH selaku pengacara.


Menyikapi kisruh seleksi Calon Paskibraka Kota Manado tahun 2021 Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Reza Sofyan SH angkat BICARA.

Menurutnya,  laporan Santia Thomas terkait persoalan anaknya yang telah lulus seleksi Tahap I sesuai berita acara dari Panitia dan KadisPora untuk melanjutkan pada seleksi calon paskibraka selanjutnya, merupakan bukti bahwa telah terjadi dugaan kong kalikong dalam seleksi paskibraka itu.


“Awalnya Alisa Umar sudah gugur dalam seleksi tahap pertama dan yang lulus adalah Natalia Thomas. Nah…jika kemudian nama Alisia Umur kembali muncul dan ditetapkan sebagai calon yang lulus berarti ada oknum yang bermain-main dalam seleksi tersebut,”tegas Reza kepada komentar.co.id.



Lanjut dikatakan Reza, jika ditemukan ada ketidaksesuain data dalam seleksi paskibraka Manado, akan segera dilaporkan kepada Presiden Republik Indonesia melalui Kepala Kantor Staf Presiden dan Kementerian Pendidikan serta Kementrian Pemuda dan Olahraga  di Jakarta.

Sementara itu, Kepala Dinas Olah Raga kota Manado yang dihubungi lewat telp seluler belum ada tanggapan.

Jose

×
Berita Terbaru Update