Notification

×

Iklan

Iklan

Jadi Pembicara diRAL FM, BP2MI Manado Paparkan Peluang Kerja keLuar Negeri

Rabu, 14 April 2021 | 11:09 WIB Last Updated 2021-04-14T03:09:22Z

 



MANADO KONENTAR- Rabu, 7/4.2021, UPT BP2MI Manado menjadi pembicara dalam dialog interaktif "Torang deng Torang" DI RAL FM Manado, dan mengangkat tema peluang dan tantangan bekerja ke luar negeri, ini banyak membahas peluang kerja



Dalam program yang diisi oleh kepala UPT BP2MI Hendra Makalalag.banyak membahas peluang kerja dinegara mana saja dan jabatan apa saja yang saat ini sedang membutuhkan pekerja migran dari Indonesia.



Menurut Hendra rata-rata peluang kerja yang terbuka, banyak yang berasal dari  negara-negara Australia, eropah, Asia seperti Singapura hongkong, taiwan, jepang, korea selatan, polandia, hungaria dan italia.



"Saat ini ada berbagai macam lowongan pekerjaan yang dibuka, antara lain lowongan kerja sebagai perawat lansia di jepang, lowongan pekerjaan sebagai oprator produksi di polandia, lowongan sebagai pelayan restoran siaran saudi, sebagai pengetik buah di australia, lowongan sebagai chef di italia dan hungaria dan masih banyak lagi melalui program penempatan pemerintah." Kata Hendra.



Hendra juga menambahkan gaji yang bisa didapat oleh pekerja migran ini sangat menggoda." Para pekerja migran yang bekerja diluar negeri rata-rata berpenghasilan 20 juta rupiah, perbulannya, Dari jumlah ini rata-rata kita asumsikan perPMI mengirimkan 3 juta ke keluarganya disulut maka potensi pendapatan daerah yang didapat Dari para pekerja ini bisa mencapai 68 milyar/pertahun." Jelas Hendra Makalalag.



Namun hendra juga menyampaikan bahwa selain peluang ada beberapa tantangan juga yang masih harus diatasi pemerintah."Pemenuhan lowongan pekerjaan yang tersedia belum dapat terlaksana dengan baik, karena masih ada tantangan didalam negeri yang harus diselesaikan, seperti teknis penyiapan calon pekerja migran agar mereka dapat menduduki pekerjaan trampil dan profesional. Karena untuk mengatasi tantangan tersebut adalah kewajiban penerintah, dikarenakan PMI merupakan penyumbang devisa terbesar kedua setelah sektor migas(156,9 trilyun pertahun) sehingga layak diberikan perhatian." Ungkap Makalalag



Lebih lanjut hendra menyebutkan bahwa banyak oknum sindikat mengirimkan PMI Inprosuderal yang menjadikan peluang kerja keluar negeri sebagai ladang bisnis." Sekarang ini banyak sekali calo yang mencoba menipu para pencari kerja keluar negeri.Bermacam cara untuk menjebak korbannya. Namun modusnya tetap satu, yakni mengiming-iming kerja cepat tanpa dokumen dan mengirimkan pekerja tanpa dokumen dan prosedur yang ditetapkan pemerintah, sehingga merugikan pekerja itu sendiri" jelas hendra.



Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara untuk tidak percaya begitu saja pada lowongan kerja keluar negeri yang beredar diluar sana, cek keBP2MI, atau ke dinas tenaga kerja setempat apabila mendengar ada peluang kerja keluar negeri. Jangan sampai termakan bujuk rayu dari oknum yang dari oknum yang memanfaatkan niat mulia kita bekerja keluar negeri. Pastikan berangkat bekerja keluar negeri secara prosedural agar aman dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan." tutupnya.   (jo-van)




















×
Berita Terbaru Update