Notification

×

Iklan

Iklan

Pupuk Bersubsudi Langka diPasaran, Petani Mulai Resah

Kamis, 04 Maret 2021 | 23:57 WIB Last Updated 2021-03-04T15:57:44Z

 



MANADO KOMENTAR- Petani disulut saat ini mulai resah, dengan terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi dipasaran, semula pupuk tersebut muda diperoleh, entah kenapa pupuk bersubsidi tersebut tiba-tiba mulai sulit dicari.



Menyimak persoalan ini, Legislator Partai Golkar Sulut, yang juga anggota komisi 2,DPRD Sulut, Pricillia Wurangian, MBA, angkat bicara terkait adanya kelangkaan pupuk bersubsidi dilapangan.



" Saya mendapatkan berbagai masukan, pendapat dari masyarakat, serta mencermati dilapangan, bahwa pupuk Bersubsidi, saat ini mulai langka dipasaran, atau terjadi kekurangan stok pupuk, ditingkat pengecer atau distributor, menurut info masyarakat bahwa memang pupuk ini sulit didapat, bayangkan saja para petani yang sangat ketergantungan dengan pupuk yang disubsidikan pemerintah untuk para petani sangat sulit didapat, yang terdaftar dalam kelompok tani saja, harus berjuang keras untuk mendapatkan pupuk Bersubsidi dari pemerintah." Ujar Pricillia Wurangian dihadapan wartawan, saat diruang kerjanya, kamis 4/3.2021 



Pricillia menjelaskan, masyarakat saat datang menyampaikan kepada saya, mengatakan pupuk Bersubsidi sulit didapat, kita sangat membutuhkan pupuk, kemudian bagaimana jalan keluar untuk mendapat.



" Mereka petani, saat ini lagi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, sementara itu petani sudah sangat membutuhkan pupuk tersebut untuk pertanian mereka, dilain pihak jika untuk membeli pupuk non subsidi itu sangat mahal harganya, jika dihitung 3 kali lipat harganya dari pupuk bersubsidi."Ungkapnya.



Selain itu menurut Wurangian yang juga berasal dapil Bitung-Minut ini, mengambil langkah bersama anggota komisi 2 yang lain, untuk turun kelapangan dan berkordinasi dengan dinas terkait antara lain dinas pertanian dan produsen pupuk guna mencek apakah benar terjadi kelangkaan pupuk.



"Setelah turun kelapangan ditemukan  ternyata mas


ih bagus, diatur bagus, juga oleh kios pengecer mengatakan semua diatur bagus, ini ada banyak pupuk bersubsidi digudang," bebernya.



Sementara itu masyarakat petani mengungkapkan kepada saya, bahwa ketika ingin mendapatkan pupuk tersebut, mereka pengecer katakan tidak ada nama mereka, pupuknya tak bisa didapat, sehingga hal ini membingungkan bagi kami anggota komisi 2 dan masalah ini kami serius menangani guna mencari kebenaran, terjadi kelangkaan.



" Masalah ini kami pelototin, dan pak kadis pertanian mengatakan kepada saya bahwa pupuk yang ada 21 ribu ton pupuk bersubsidi, dalam berbagai jenis, antara lain, pupuk urea, dan ponstan, sementara yang dibutuhkan ada 75 ribu ton, hal masih sangat kekurangan." Jelas Putri Alm, Pak Fenny Wurangian. (Jo-van)


×
Berita Terbaru Update