Notification

×

Iklan

Iklan

VanBasten Walean: Selamat Hari Jadi ke-55 Bupati Minsel Bapak Franky Wongkar

Senin, 01 Februari 2021 | 11:23 WIB Last Updated 2021-02-01T03:24:59Z


MINSEL KOMENTAR-Franky Donny Wongkar, SH adalah nama lengkap politisi PDI Perjuangan yang tidak asing bagi warga Sulut terutama masyarakat Kabupaten Minahasa Selatan.

FDW sapaan akrabnya, sebelumnya adalah Wakl Bupati Minsel mendampingi Tetty Paruntu dan sempat menduduki kursi DPRD Sulut selama tiga periode.

Lalu di pemilihan Bupati (Pilbup) Minsel yang digelar pada tanggal 9 Desember 2020, FDW maju sebagai Calon Bupati (Cabup) dan terpilih secara langsung oleh rakyat bersama pasangannya Pendeta Petra Rembang.

Siapa sebenarnya sosok FDW? 

Pria kelahiran Amurang, 1 Februari 1966 ini dibesarkan dari keluarga yang sederhana.

Ayahnya berprofesi sebagai petani.

Kendati hanya mengandalkan hasil pertanian dan kerja serabutan, ayah dan ibunya punya tekad kuat agar Franky kecil dapat mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Ia menghabiskan pendidikan dasar dan menengah di SD RK Amurang, SMPN II Amurang dan SMA Amurang.

Selepas SMA, Franky sempat mengalami pergulatan bathin.

Ia berada pada posisi dilematis.

Tetapi dia dapat melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, sambil bekerja membantu orang tua.

Apalagi kondisi ekonomi orang tuanya terbilang pas-pasan.

Jika memilih langsung bekerja, berarti ia harus mengubur impiannya untuk menjadi seorang pengacara, yang adalah cita-citanya sejak duduk di bangku SMP.

Melihat kemauan yang kuat darinya, orang tua Franky mendorongnya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.

Ia pun memilih Fakultas Hukum Unsrat sebagai tempat baginya untuk menimba ilmu.

Semenjak belajar di kampus kebanggaan warga Sulawesi Utara ini, daya kritisnya mulai tumbuh dan berkembang.

Termasuk kepekaannya terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat khususnya kaum marginal.

Makanya setelah menyandang Sarjana Hukum, ia langsung memilih profesi sebagai advokat.

Di dunia advokat, Franky bekerja total.

Dikalangan teman-temannya, ia dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dengan siapa saja, dan dari latar belakang berbeda-beda.

Perangainya pendiam, akrab dan murah senyum, tapi ia dikenal memegang teguh prinsip.

Ia sempat dipercayakan sebagai Direktur YLBHI-LBH Manado pada tahun 1996 sampai 2002.

Lewat organisasi itu ia sering tampil membela masyarakat kecil.

Franky juga sempat diserahi tugas sebagai Ketua DPC IKADIN Manado.

Selain persoalan kemanusiaan di bidang hukum, ia juga terpanggil untuk mengabdikan diri pada sektor lingkungan hidup.

Bahkan Franky pernah menduduki posisi Ketua Dewan Daerah Walhi Sulut.

Suami tercinta dari Elsje R Sumual ini tercatat pernah melakukan pendampingan kepada masyarakat guna mengadvokasi kasus tanah maupun lingkungan hidup. Antara lain melakukan pendampingan kasus SUT di Kaneyan, kasus PT Newmont di Ratatotok dan kasus PT di Boyong Atas.

Puncaknya di bidang advokasi Franky diangkat sebagai Direktur YLBHI-LBH Manado, lalu ia dipercayakan sebagai pengacara Tim Pembela Demokrasi Indonesia pimpinan Megawati Soekarno Puteri di Pengadilan Negeri Manado pada tahun 1997.

Saat menjadi Tim pembela PDI-P, awalnya, ia hanya sebagai sekretaris tim, tapi tak lama kemudian, penyuka olahraga ini menjadi ketua tim, pasca mundurnya ketua tim akibat diintimidasi.

Franky juga menyadari bakal memikul tanggungjawab sekaligus resiko besar, namun ia tak gentar.

Perjuangannya membuahkan hasil, PN Manado memenangkan gugatan TPDI dan mengakui Megawati Soekarno Puteri sebagai Ketua Umum PDI.

Sejarah mencatat, pada saat sidang pengumuman, Mega turut hadir bersama Sekjen Alexander Litaay.

Sebelumnya tokoh pendiri PDI Sabam Sirait juga memberikan kesaksian.

Nama Franky Wongkar, saat itu makin terkenal dan atas sumbangsihnya bersama tim yang menorehkan sejarah itu, ia ditawari bergabung dan menjadi caleg dari PDI Perjuangan oleh Freddy Sualang jelang Pemilu 1999.

Anehnya, saat itu ia menolak secara halus.

“Saya masih akan konsentrasi di LBH Manado”, kenangnya.

Kendati begitu, ia tetap berhubungan akrab dengan politisi-politisi partai berlambang kepala Banteng ini.

Perlahan-lahan ia mulai tergerak untuk terjun ke dunia politik.

Pada saat ditawari untuk menjadi Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Minsel, ia menyanggupinya.

Dan saat diakomodir sebagai caleg pada Pemilu 2004, ia tak menolak.

Alhasil pemilik motto hidup “Berdoa dan Bekerja” ini mendapatkan kesempatan untuk duduk di kursi wakil rakyat Sulut mewakili Dapil Minsel-Mitra.

Karier politiknya terus menanjak, tanpa diduga sebelumnya, ia percayakan untuk menempati jabatan strategis, sebagai Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulut.

Sebagai orang nomor dua di partai Moncong Putih ini, ia mengemban tugasnya dengan baik.

Baik di legislatif maupun di partai, Franky dikenal politisi yang supel dan familiar.

Di internal partai, selain memiliki integritas, ayah dari Inri, Rael dan Eldo ini, juga dikenal sebagai figur yang berdedikasi dan loyal kepada pimpinan partai dan AD/ART.

Gaya berpolitiknya yang santun dilengkapi dengan atribut kapasitas dan kualitas yang mumpuni, membuat Franky menjadi politisi yang disegani baik kawan maupun lawan.

Mantan Ketua IKADIN Manado ini selama 4 periode dipercayakan sebagai sekretaris muulai dari kepemimpinan FH Sualang hingga Olly Dondokambey.

Jelang Pilbup Minsel 2020, sosok pekerja keras ini, didaulat untuk menjadi kandidat Bupati.

Ia berpasangan dengan Pdt. Petra Rembang. M.Th sebagai Cawabup Minsel.

Paket yang dikenal dengan julukan Minsel PERUBAHAN ini, diusung oleh PDI Perjuangan dan Perindo.

Akhirnya, pasangan Franky Wongkar-Petra Rembang berhasil meraih suara terbanyak dan dinobatkan sebagai orang nomor satu dan nomor dua di Kabupaten Minsel Periode 2021-2024.

“Hari ini 01 Feberuari 2021,  FDW berulang tahun yang ke-55 sebagai kader partai saya akan tetap mendukung semau kebijakan Pak FDW dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Dan tak lupa saya mengucapkan banyak selamat buat Pak Franky D, Wongkar. Selamat ulang tahun sang petarung. Semoga Tuhan Yesus memberkatimu bersama keluarga, dalam menghemban amanah rakyat Kabupaten Minsle. Tuhan pula yang akan mendampingi Bapak. Merdea!!! Merdeka!!!! Merdeka!!!!,”tutup Basten Walean.


Penulis Greyska Monigir

Redaktur Komentar.co.id



×
Berita Terbaru Update