Notification

×

Iklan

Iklan

Benny Ramdhani Resmikan Mesjid.Nama KH Abdurrahman Wahid DiAbadikan Pada Peresmian Tersebut

Senin, 01 Februari 2021 | 08:25 WIB Last Updated 2021-02-01T00:25:46Z

 




MANADO KOMENTAR- kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia(BP2MI) Benny Ramdhani meresmikan Mesjid dan aula BP2MI, bertepatan saat perayaan Hari ulang tahun(Harlah) Nadahtul Ulama(NU) ke, 95 tahun, minggu 31/1.2021, dijakarta. Dalam peresmian tersebut nama Presiden R I Ke 3 KH Abdurrahman Wahid diabadikan menjadi sebuah nama mesjid dan aula BP2MI.




Disematkan Nama KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur Diabadikan menjadi nama aula dan mesjid BP2MI, karena punya sejarah dalam pembelaan terhadap Pekerja Migran Indonesia(PMI).



"Nahdhatul Ulama melahirkan tokoh-tokoh besar yang memiliki peran dan kontribusi besar, salah satu guru bangsa, tokoh yang memiliki keberpihakan bagi wong cilik, rakyat jelata, kaum tertindas dan minoritas, dan kaum lemah dialah KH Abdurrahman Wahid." Jelas Kepala BP2MI Benny Ramdhani.



Selanjutnya Kata Ramdhani, KH Abdurrahman Wahid memiliki sejarah pembelaan terhadap PMI, atau lebih dikenal sebelumnya tenaga kerja Indonesia(TKI), selain itu Gusdur juga mengajarkan kepada kita semua bahwa perlindungan tidak cukup hanya dengan retorika, namun yang terpenting dengan tindakan nyata.



" Ketika masih hidup, Gusdur selalu hadir dan menjadi tumpuan harapan bagi pekerja migran Indonesia(PMI) dan keluarga yang kerap kali mengalami ketidakadilan,"Ujar Benny Ramdhani.



Benny menjelaskan bahwa sejarah mencatat langkah-langkah kongkrit yang dilakukan gusdur, diantarahnya ketika memperjuangkan nasib sitti zainab, seorang PMI asal martajasah bangkalan madura yang bekerja diarabsaudi dan terancam hukuman mati, Gusdur langsung berkomunikasi dan berdiplomasi  dengan raja arab saudi dan berhasil  meloloskan PMI dari ancaman hukuman mati pada tahun 1999, bahkan pada waktu itu keluarga sitti zainab diundang ke istana.



Kemudian rumah gusdur dicianjur selalu terbuka bagi PMI bahkan 100 orang korban deportan dari malaysia yang dipulangkan tanpa digaji setelah bekerja berbulan-bulan Kemudian ditampung dicianjur pada tahun 2005.Setelah diplomasi gusdur bertemu dengan perdana menteri malaysia datuk seri najib tun razak.



Selanjutnya kasus Ad bin asnawi PMI asal kediri, lombok tengah NTB yang terancam hukuman mati atas tuduhan terlibat pembunuhan majikannya dimalaysia gusdur langsung menyurati perdana menteri malaysia abdullah ahmad badawi, kemudian setelah proses hukum yang panjang dari tahun 2002-2010 untuk membebaskan ad bin asnawi dan pada akhirnya dipulangkan TKI tersebut ke Indonesia pada 9 januari 2010.




"Hari ini kita rindu tokoh atau pemimpin yang layak menjadi teladan dan bekerja dengan segenap hati bukan sekedar basa-basi dan lip service semata. Kita kehilangan tokoh yang penuh keikhlasan yang selalu menjadi tugas dan amanat pelayanan sebagai ladang ibadah.Untuk itu kami mohon ijin untuk jadikan nama aula dan mesjid BP2MI, agar kami selalu mengingat dan meneladani sosok gusdur," tandas Ramdhani.



Sementara itu Yenny Wahid yang hadir pada kesempatan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada BP2MI.



" Saya mewakili keluarga besar menyampaikan trima kasih kepada jajaran BP2MI dan secara khusus kepada kepala BP2MI saya menyampaikan rasa terharu, karena memang persoalan PMI sangat dekat dengan gusdur dan keluarganya. " Ungkap Yenny Wahid.




Diungkapkan pula yenny dulu gusdur adalah seorang PMI saat masih kuliah diluarnegeri, beliau berusaha mendapatkan penghasilan karena beasiswa hanya cukup untuk biaya kuliah 



" Bukan hanya pada penyematan sebuah nama tetapi ini adalah niat baik dari jajaran BP2MI yang ingin memberikan perlindungan bagi PMI melalui penghormatan nilai-nilai kebaikan manusia" papar Yenny.



Disamping itu, turut hadir katib syuriah PB NU KH Sulfat Mustofa ikut berbangga terhadap peresmian ini karena dilakukan bertepatan dengan Harlah NU bahkan dengan menggunakan salah satu tokoh NU yang sangat diteladani yakni Abdurrahman Wahid.  (jo-van)


×
Berita Terbaru Update