Notification

×

Iklan

Iklan

BITUNG KEYBOARDIST COMMUNITY GELAR IBADAH SAMBUT NATAL & TAHUN BARU

Kamis, 03 Desember 2020 | 00:14 WIB Last Updated 2020-12-03T02:54:45Z

 


BITUNG KOMENTAR-Bitung Keyboardist Community (BKC) menggelar ibadah perayaan menyambut Natal Yesus Kristus dan Tahun baru. Bertempat di Perumahan Temboan, Kelurahan Manembo-nembo atas, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (2/12/2020) pukul 16:00 Wita.


Dari pantauan komentar.co.id acara yang digelar tepat di kediaman Anggota DPRD Bitung fraksi PDI Perjuangan Rafika Papente, terlihat sangat unik. Bagaimana tidak, dalam kegiatan tersebut ada 4 (Empat) alat musik Keyboard disiapkan di lokasi kemudian dimainkan seperti live band dengan teknik masing-masing. 4 pemain keyboard menampilkan nada berbeda-beda, ada yang bermain drum tunggal, gitar, piano, strings, kemudian dijadikan satu nada suara merdu namun hanya menggunakan keyboard mengiringi para biduan.


Para penampil terlihat bergantian menyanyikan lagu yang khas saat natal. Di antaranya seperti 'Feliz Navidad' dan 'Have Yourself a Merry Little Christmas' serta beberapa lagu lainya di lantunkan oleh para  artis penyanyi lokal Kota Bitung yang juga sebagai anggota BKC.



Di kesempatan itu, pembina BKC Rafika Papente menyampaikan permohonan maaf karena pembina 1 (Satu) BKC Mauirits Mantiri tidak sempat hadir karena berhalangan kurang sehat. Rafika juga menyampaikan, Bulan Desember merupakan bulan yang selalu dinanti kedatangannya oleh umat Kristiani. Namun kali ini ada yang terasa berbeda kala memasuki Bulan Desember. Tidak terlihat kesibukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Adanya pandemi dimana masyarakat dihimbau untuk lebih banyak beraktifitas di rumah guna memutus penyebaran virus Corona, membuat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan persiapan perayaan Natal tidak meriah seperti biasanya.


"Makna natal sesungguhnya adalah pengorbanan Karena kasih-Nya kepada manusia yang berdosa, Allah rela mengorbankan anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, agar manusia terbebas dari dosa. Manusia yang telah jatuh dalam dosa seharusnya akan mati menanggung dosa-dosanya, tetapi Tuhan yang Pengasih dan Penyayang mengorbankan anak-Nya yang tunggal untuk mati menggantikan kita," ujar Papente.


Kegiatan digelar sesuai protokol kesehatan dengan menjaga jarak tempat duduk, kemudian sebelum pintu masuk dalam tenda tersebut disediakan alat cuci tangan dan alat pengukur suhu tubuh.


×
Berita Terbaru Update