MANADO KOMENTAR-Debat publik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara tahap II yang mengusung topik mengenai
Kesejahteraan masyarakat, pendidikan dan penanggulangan kemiskinan, Rabu (11/11/2020), yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut, benar-benar menjadi milik Paslon Christiany Eugenia Paruntu dan Sehan Salim Landjar (CEP-SSL).
Pasalanya debat yang didalamnya juga tersaji tanya jawab soal ekonomi, industry, pendidikan, teknologi, UMKM serta kaum disabilitas sudah tersaji lewat visi dan misi Paslon CEP-SSL.
Dengan begitu CEP-SSL tak perlu membaca teks dalam menjawab semua pertanyaan dari dua paslon lainnya.
Sejak dari sesi pertama hingga para paslon menyampaiman Closing Statmen, Paslon CEP-SSL benar-benar menguasai arena debat.
Diawali dengan pertanyaaan disesi pertama CEP dengan gamblang mampu menjawab dengan sangat tepat disertai ketenangan baik pertanyaan dari paslon no. 2 maupun pertanyaan dari paslon no. 3.
Dalam debat yang disiarkan langsung TVRI dan dipandu Debby Wulur itu, jelas memberikan dampak positif bagi paslon CEP-SSL. Apalagi menyangkut pertanyaan seputar harga cengkeh dan kopra yang dilontarkan paslon VAP-HR.
Menurut OD-SK paslon no. 3, cengkeh tidak lagi menjadi program unggulan karena bias dari pasar bebas. Akibatnya import cengkeh bebas masuk ke Indonesia. Selain itu menurut OD, banyak petani yang memotong cengkeh yang barakibat menurunnya produksi cengkeh di Sulut.
Sementar itu, paslon no. 1 yang juru bicaranya adalah Calon Wakil Gubernur Sulut Sehan Landjar, terlihat sangat pro petani.
Menurut Sehan, jika ada yang mengatakan komoditi cengkeh tidak lagi menjadi unggulan warga Sulut, maka pemerintah berkewajiban untuk mencari solusi, sehingga masyarakat petani cengkeh tidak merasa terabaikan oleh pemerintah.
"Mohon maaf,,,, saya berbeda dengan jawaban paslon lainnya. Memang benar bahwa komoditi cengkeh tidak lagi menjadi produk unggulan. Tapi sejak dulu masyarakat kita terlalu memgandalkan cengkeh dan kopra untuk kelangsungan hidup. Bahkan telah menjadi maskot bagi warga Sulut.
Itu sebabnya masyarakat petani harus menjadi prioritas untuk dipikirkan bersama. Jika nanti Ibu Eugenia Christiany Paruntu dan saya di percaya oleh masyarakat untuk memimpin Sulut kedepan, kita akan berupaya untuk mendirikan sebuah badan usaha milik pemprov, yang nantinya bekerja sama dengan badan usaha kota dan kabupaten hingga ke desa desa, sebagai bentuk jaminan untuk menetapkan harga tetap. Artinya jika harga komoditi turun kita bisa jamin lewat badan usaha sebagai penyangga dan jika harga naik kita lepas ke pasaran.
Dan hal ini pernah lakukan di Gorontalo sewaktu saya duduk sebagai anggota DPRD.
Strategi itu menurut kami, sangat tepat untuk mengantisipasi pasar bebas dan sungguh sangat menguntungkan petani.
Saya dan Ibu Tetty terlalu optimis, bahwa lewat strategi itu, kita dapat melepaskan para petani keluar dari situasi yang sulit. Saya dan Ibu Crhistiany Paruntu tentu berkerinduan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat petani. Itu sebabnya, kami mohon kepada masyarakat Sulut, utuk memberikan kami kesempatan memimpin Sulut kedepan,"kata Sehan menjawab pertanyaan dari paslon VAP-HR.
Hasil debat itu, kemudian menjadi pembicaraan disejumlah ruang publik siang ini. Menyajikan pembicaraan paslon CEP-SSL yang tampil gemilang dalam debat. Bahkan mereka meyakini, bahwa survey CEP-SSL akan terdongkrak naik diatas melewati survey dua paslon lainnya. "CEP-SSL benar-benar berada di ambang kemenangan,"kata salahsatu politisi yang enggan disebut namany. (jose)