Notification

×

Iklan

Iklan

UBER FJK UNTUK DI PAW. DHARMAWATI SEBUT NVB MONSTER POLITIK YANG BERPOTENSI MEMECAH BELAH PARTAI

Rabu, 04 November 2020 | 11:08 WIB Last Updated 2020-11-04T03:37:13Z

kiri DHARMAWATI DAREHO. kanan NOORTJE VAN BONE


MANADO KOMENTAR-Ketua Badan Pemenangan Pamilu (Bapilu) Partai Demokrat Sulawesi Utara Dharmawati Dareho menyebut Ketua DPC-Partai Demokrat Kota Manado Noortje Van Bone adalah “monster” politik. Itu lantaran Van Bone dianggap sering menggunakan jabatanya tidak pada tempatnya.


“Van Bone itu “monster” politik. Dia kerap kali menggunakan jabatannya sebagai senjata untuk menzolimi kader-kader potensial. Seperti yang dilakukannya kepada kader potensial, peraih suara terbanyak Franseska Julia Kolanus. Saya mau katakan, bahwa Franseska kolanus( FJK) itu adalah bintang demokrat dari timur Indonesia yang mampu mengharumkan partai demokrat di kancah Pileg lalu,”kata Dareho setelah membaca postingan Anggota DPRD Manado dari Fraksi Demokrat Franseska Julia Kolanus.


Sikap NVB terhadap para kader Demokrat kata Dareho, sudah sangat keterlaluan. Dia hanya mementingkan keinginannya sendiri. Padahal partai itu bukanlah perusahaan miliknya. Salahsatu contoh katanya, Dalam kontestasi Pilwako dan Pilgub Sulut, NVB tidak pernah melibatkan dirinya selaku Ketua Bapilu Sulut.


Lalu Karena kebenciannya kepada pihak tertentu, dia kemudian mengejar FJK untuk di PAW. SP1, SP2 dan SP3, kemudian pencopotan FJK dari Anggota badan anggaran DPRD Manado adalah perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh NVB kepada FJK. Dan hal itu membuat FJK tidak nyaman dalam berpolitik. Padahal FJK adalah kader portensial peraih suara terbanyak pada Pileg lalu. 


“Gimana caranya kita mampu menghantar Pak Ketum AHY ke kursi Presiden, jika sikap Ketua DPC –PD Manado tidak mampu merangkul kader-kader terbaik di Sulut. Coba lihat, Kader yang sedang bekerja dengan baik, diburu-buru untuk di PAW dengan alasan yang tidak mendasar. Saya kira Ketum PD Mas AHY adalah figur besar. Bukan kerdil hingga bisa terjebak dengan “Abuse of Power” NVB,”koarnya.

Dareho kemudian menantang Van Bone, untuk berargumentasi lewat rana hukum, untuk membuktikan kesalahan FJK.


”Saya sangat paham soal kondisi yang dialami FJK, Disisi lain, Kakak iparnya yakni Paula Runtuwene adalah peserta Pilwako lewat partai Nasdem, sehingga menurut saya, FJK berada pada posisi yang tidak nyaman. Tapi harus diingat, bahwa pasangan Ibu Paula yaikni Harley Mangindaan adalah kader terbaik Demokrat, yang hingga sekarang tidak melepas keanggotaannya sebagai kader partai. Jadi jika pasangan berjargon Paham menang dalam Pilwako, itu berarti adalah kemenangan partai demokrat,”tegas Dareho.

Dia kemudian menceritakan terkait ketidaknyamanan FJK sejak terpilih sebagai anggota DPRD, saat akan dilantik bagitu banyak terik yang di lakukan NVB untuk menjegal FJK agar tidak dilantik.


Lalu perbuatan tidak menyenangkan itu terus bergulir sampai sekarang. Lalu di lembaga DPRD NVB menggunakan tangan FJK untuk meloloskan 31 THLnya untuk diterima bekerja di pemerintah kota Manado. Dan ini fakta yang tidak bisa dibantah oleh siapapun. 


“Lalu apakah FJK tidak loyal kepada partai? Inikah balasan NVB kepada FJK?. Saya kira pihak DPP-PD lebih arif dan bijaksana melihat permasalahan Partai Demokrat Manado menjelang Pilkada 9 Desember mendatang. Dibagian yang lain, sejumlah partai sedang berupaya merangkul kadernya untuk memenangkan Pilkada, tapi berebda dengan partai demokrat. Justru kader terbaik peraih 3000-an suara ditakut-takuti untuk di PAW. Kasian katua partai kita NVB,”tandas Dareho.


Ditambahkan Dareho, ketika digelar Rakorda Partai Demokrat, sejumlah kader senior tidak diundang untuk menghadiri kegiatan itu, termasuk dirinya selaku Ketua Bapilu.


Sementara itu, Farnseska Julia Kolanus dalam postingan lewat akun FB miliknya meyakini, partai sebesar dan seelegant Partai Demokrat akan mengkaji dan menilai secara objektif dan tidak akan bertindak semena-mena apalagi memecat kader yang sudah ikut serta membesarkan partai hanya karena berbeda pandangan politik apalagi cuma karena kepentingan politik sesaat.


“Saya yakin partai sebesar dan seelegant Partai Demokrat akan mengkaji dan menilai secara objektif dan tidak akan bertindak semena-mena. Apalagi memecat kader yang sudah ikut serta membesarkan partai hanya karena berbeda pandangan politik apalagi cuma karena KEPENTINGAN POLITIK SESAAT. Bagaimana saya bisa berkosentrasi dalam Pilkada. Disisi lain saya sedang berupaya untuk bekerja, tapi pada bagian lain saya dibuat tidak berdaya. Pertama saya dicopot dari anggota Banggar DPRD Manado, lalu saya dauber dengan SP1, SP2,SP3 dan pengusulan PAW oleh DPC-PD Manado. Dan yang paling menyakitkan adalah kedatangan pihak DPP ke-Manado, dimana saya tidak dilibatkan. Saya tidak boleh hadir. Ada apa?. Jadi tidak ada ruang yang diberikan oleh DPC-PD bagi saya untuk bekerja. Yang ada di kepala Ibu Ketua DPC adalah mem-PAW saya dari kursi DPRD Manado,”katika ditanya lewat telepon genggam. 


Sementara itu, Ketua DPC-PD Manado Noortje Van Bone yang dikonfirmasih terkait pernyataan Dharmawati Dareho lewat WA, mengatakan, dirinya sedang mengikuti rapat bersama DPP-PD. “Mohon maaf, saya meeting dengan DPP,”tulis NVB.(jose)


×
Berita Terbaru Update